Impor Lampu Hemat Energi Rp 406 M

95 Persen dari Tiongkok

Rabu, 17 September 2008 – 12:31 WIB
JAKARTA - Kalangan produsen lampu hemat energi (LHE) di dalam negeri kelabakan melawan tingginya impor LHE yang 95 persen datang dari TiongkokSelama semester pertama tahun ini saja, sudah terdapat 57 juta unit LHE impor dengan nilai mencapai USD 43 juta (Rp 406,3 miliar) “Itu hampir mendekati total impor pada tahun 2007 yang mencapai 71,7 juta unit

BACA JUGA: Indeks Mulai Rebound



Bahkan sudah melewati total importasi pada tahun 2006 yang hanya 56 juta unit,” ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo saat dihubungi Selasa (16/9)
Menurut dia, dengan volume sebesar itu, maka berarti importasi LHE selama semester pertama 2008 boleh dikatakan mengalami tren kenaikan yang sangat tinggi

BACA JUGA: BI Turunkan Bunga Repo



Dia menuturkan, impor lampu hema energi pada bulan Januari mencapai 10,13 juta unit, lalu Februari 3,6 juta unit, Maret 4,8 juta unit, April mengalami kenaikan kembali diangka 10,5 juta unit, Mei 8,02 juta unit, Juni 9,3 juta unit dan Juli naik menjadi 10,4 juta unit
Rata-rata perbulan importasi LHE sebesar 10 juta unit

BACA JUGA: PGN Bakal Amankan Pasokan Gas Untuk PLN

“Februari Maret (impornya) memang sempat turun, karena di Tiongkok sedang fokus menyambut imlek,” tukasnya

Menurut dia, kalau praktek impor secara besar-besaran septi itu terus berlanjut maka hingga akhir tahun diperkirakan akan ada 120 juta unit LHE impor yang membanjiri pasar dalam negeriPadahal, kebutuhan pasar LHE di dalam negeri tahun ini diperkirakan hanya berkisar 100-120 juta unit saja“Lalu produsen LHE dalam negeri mau menjual kemana, apalagi harga LHE impor lebih murah 30 persenKalau tidak ada upaya penyetopan, apakah kita harus selalu dikuasai asing,” tegasnya

Turunnya bea masuk LHE dari 15 persen menjadi 5 persen tahun lalu ditengarai menjadi penyebab membanjirnya produk LHE imporKondisi tersebut, menurut John, membuat beberapa produsen LHE dalam negeri lebih memilih untuk membeli barang jadi daripada membuat industrinya (merakit komponen) dengan bea masuk yang sama“Ini kontradiktif dengan ambisi pemerintah untuk mengembangkan industri LHE dalam negeri bahkan menjadi basis produksi LHE terbesar di ASEAN,” cetusnya

Hingga kini kurang lebih terdapat 14 produsen LHE dalam negeri, dengan total kapasitas produksi mencapai 195 juta unit per tahunHingga Juli para produsen tersebut  hanya mampu memproduksi sebanyak 30 juta unitRendahnya produksi ini, menurut John disebabkan karena sebagian produsen LHE merupakan pemain baru, sehingga kapasitas produksinya belum maksimal“Faktor gagalnya tender lampu 51 juta LHE oleh PLN, membuat produsen tidak yakin mau menambah produksi,” jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2009, Target BUMN Dipatok Rp 148 triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler