INACA: Negara Mana yang Akan Terima Pesawat Indonesia?

Kamis, 09 April 2015 – 20:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aksi nekat Mario Steven Ambarita menyelinap ke belakang roda pesawat Garuda Indonesia di Bandara Pekanbaru, Selasa (7/4) lalu merugikan Indonesia. Aksi Mario dianggap mencoreng kepercayaan dunia internasional terhadap keselamatan dan keamanan transportasi udara Indonesia.

Pasalnya, area apron dan landasan pacu pesawat di bandara harusnya menjadi tempat yang steril dengan pengamanan yang ketat dari pihak pengelola. Sayangnya, PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Sultan Syarif Karim (SSK) II lalai.

BACA JUGA: Eksekusi Mati Freddy Budiman Buka Peluang Dipercepat, Ini Penyebabnya

"Lemahnya sistem keamanan di bandara menjadi ancaman serius operasional transportasi udara di Indonesia," ujar Sekjen Indonesian National Air Carriers Association (INACA), Tengku Burhanudin di Jakarta, Kamis (9/4).

Tidak adanya jaminan keamanan tersebut, sambung Tengku, bukan hanya menimbulkan kekhawatiran bagi kalangan maskapai penerbangan. Hal itu juga berlaku pada masyarakat dan para pengguna jasa transportasi udara.

BACA JUGA: Satu Lagi Tersangka Dugaan Korupsi Siap Siar TVRI Menyusul Mandra

"Pemerintah Indonesia bukan hanya harus menanggung beban moril karena tidak lagi dipercaya dunia internasional, tapi juga material karena industri penerbangan nasional bakal hancur. Negara mana yang mau menerima pesawat-pesawat kita kalau sistem keamanannya sedemikian buruk?," tanya Tengku. (chi/jpnn)

 

BACA JUGA: Putusan Budi Mulya sudah Berkekuatan Hukum Tetap, Boediono Kapan Digarap?

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inkracht, MA Perberat Vonis Terdakwa Bank Century


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler