JAKARTA - Meski sepanjang Oktober dan awal November, inflasi diprediksi melamban, namun pengamat ekonomi dari Indef, Aviliani tetap meminta pemerintah mewaspadai lonjakan inflasi menjelang akhir tahunSalah satunya disebabkan oleh bencana alam yang terjadi beruntun di tanah air
BACA JUGA: Target Lifting 2010 Tak Tercapai
Mulai dari Wasior (Papua), Mentawai (Sumbar) dan Merapi (Jateng dan Jogjakarta)."Beras cukup signifikan mempengaruhi angka inflasi
BACA JUGA: Penyerapan Anggaran Berjalan Lamban
Maka pemerintah harus mewaspadai lonjakan tersebut terhadap laju inflasi diakhir tahun,’’ kata Aviliani saat dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (20/11).Selain itu, menjelang akhir tahun pemerintah kata Aviliani juga perlu mewaspadai meningkatnya permintaan masyarakat terhadap Dolar Amerika
"Kalau untuk inflasi Oktober dan awal November masih wajar
BACA JUGA: Optimis 100 Persen Realisasi Penerimaan Pajak 2010
Tapi akhir tahun nanti juga harus diwaspadai, jika pemerintah ingin mengejar target inflasi sesuai Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2010,’’ katanya.Sementara itu, pengamat ekonomi dari Standart Chartered Bank Indonesia Eric Alexander Sugandhi, mengatakan target inflasi diproyeksi akan mencapai 6,5 persen dari target dalam APBN-P sebesar 5,3 persen untuk year on year.
Perihal dampak bencana alam, Eric berpandangan sifat inflasi kalaupun berpengaruh hanya pada beberapa daerah tertentu sajaKarena pusat bencana bukan berada pada sentra produksi padi yang bisa berimplikasi terhadap harga pangan"Meskipun di Merapi ada penghasil beras namun tidak signifikan mempengaruhi inflasi secara nasionalTapi kalau untuk provinsi, pasti akan ada impactnya,’’ kata Eric(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta : 2011, Konsumsi BBM Harus Dibatasi
Redaktur : Tim Redaksi