jpnn.com, BALIKPAPAN - India diprediksi menjadi pasar terbesar untuk ekspor batu bara dari Kalimantan Timur (Kaltim).
Tahun ini konsumsi batu bara di India diperkirakan tumbuh sebesar 4,5 persen secara year on year (yoy).
BACA JUGA: Perkuat Devisa dengan Ekspor Buah
Sementara itu, pertumbuhan produksi domestik mereka hanya 3,7 persen (yoy). Artinya, mereka akan mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan.
“Potensi India merupakan pasar batu bara yang terus berkembang,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur, Minggu (17/3).
BACA JUGA: Pertambangan Nonmigas Membaik, Perekonomian Kaltim Tancap Gas
Dengan pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang sebesar 6,7 persen (yoy) dan populasi sebanyak 1,3 miliar penduduk, India memiliki ruang pemanfaatan batu bara yang cukup besar.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor batu bara Kaltim terbesar ke India dan Tiongkok dengan angka masing-masing 28,48 dan 25,04 persen.
BACA JUGA: Izin Usaha Pertambangan Batu Bara Dibatasi
Nur mengatakan, pertumbuhan volume ekspor komoditas andalan Kaltim mulai kembali menunjukkan tren positif sejak triwulan ketiga 2017.
“Namun, ekspor batu bara ke Tiongkok memiliki titik peak dan through yang cukup tinggi yang disebabkan sering berubah-ubahnya kebijakan impor pemerintah negara tersebut,” kata Nur.
Pada bulan-bulan tertentu, pemerintah Tiongkok menerapkan restriksi impor dengan memperketat pengurusan bea cukai di pelabuhan impor batu bara utama.
Akibatnya, loading vessel menjadi lambat sehingga ekspor ke Tiongkok turun. Kondisi sedikit berbeda dengan tren ekspor batu bara ke India yang menunjukkan peningkatan sejak triwulan pertama 2017.
“Dalam laporan publikasinya, India Ministry of Power menyebutkan bahwa dalam delapan tahun terakhir rata-rata pertumbuhan tahunan produksi listrik di India sebesar 5,69 persen,” jelas Nur. (ctr/ndu/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Swasembada Sapi Bukan Sebatas Mimpi
Redaktur : Tim Redaksi