jpnn.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengebut upaya khusus untuk mempercepat populasi sapi dan kerbau bunting (upsus siwab).
Setelah melampaui target produksi pada 2018, Pemerintah Kaltim mengawali tahun ini dengan mengembangkan ratusan sapi.
BACA JUGA: Kabur Bareng Pacar, Begituan, Tidak Puas, Diulangi Hingga 4 Kali
Adapun ternak sapi betina produktif di Kaltim pada 2018 mencapai 7.046 ekor atau mencapai 99,9 persen dari target 2018 sebesar 7.050 ekor.
Dari jumlah akseptor atau sapi betina produktif itu, sudah mengalami realisasi kebuntingan sebanyak 6.141 ekor, dari target 2018 sebesar 5.262 ekor.
BACA JUGA: Pengusaha Diminta Ubah Jalur Ekspor
Untuk sapi inseminasi buatan (IB) di Kaltim dari target 9.203 ekor, realisasinya sudah mencapai 8.350 ekor.
Tingkat kelahiran mencapai 4.637 ekor dari target 2018 sebanyak 4.421 ekor.
BACA JUGA: Ekspor Produk Pertanian Harus Digenjot
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, catatan kebuntingan, kelahiran, hingga IB sapi pada awal 2019 sudah sangat baik.
Tercatat, sejak 1 Januari hingga 18 Januari, IB sudah mencapai 278 ekor, sapi bunting 124 ekor, dan lahir 128 ekor.
“Lalu bertambah lagi, hingga 19 Maret 2019 IB bertambah 180 ekor, kebuntingan sapi 117 ekor, dan kelahiran mencapai 42 ekor sapi,” kata Dadang, Senin (11/3).
Menurut Dadang, upsus siwab harus terus berkembang. Sebab, upaya ini mampu meningkatkan jumlah kelahiran pedet atau anak sapi.
“Kami terus pantau perkembangan upsus siwab setiap bulannya,” kata Dadang.
Berdasarkan hasil pencapaian upsus siwab secara keseluruhan, mulai akseptor, dosis IB, hingga kebuntingan dan kelahiran di Kaltim sudah sangat baik.
“Dalam sebulan, di Kaltim ratusan sapi berkembang biak sehingga di pengujung tahun akan melebihi target lagi. Ini tentu bisa mewujudkan swasembada daging di Kaltim,” tutur Dadang. (ctr/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Investasi di Kawasan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi