Indogas-IP Kontrak Gas Rp 10 Triliun

Selasa, 24 Juni 2008 – 11:36 WIB
JAKARTA – Upaya diversifikasi energi primer melalui gasifikasi pembangkit listrik terus dilakukanKali ini, PT Indogas Kriya Dwiguna sepakat untuk memasok kebutuhan gas PT Indonesia Power senilai Rp 10 triliun.
    Faiz Shahab, Presdir PT Prime Petroservices yang merupakan induk perusahaan Indogas mengatakan, pihaknya akan memasok gas untuk pembangkit listrik milik Indonesia Power di Bali

BACA JUGA: Bank Optimistis Prospek Usaha 2008

''Pasokan mulai 2010 hingga 2026,'' ujarnya di Jakarta.
Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN, memiliki tiga pembangkit listrik di Bali, yakni PLTD/PLTG Pesanggaran 113 MW, PLTG Gilimanuk 130 MW, dan PLTG Pemaron 90 MW
Saat ini, kebutuhan energi primer untuk pembangkit tersebut berasal dari minyak solar atau HSD.  
    Menurut Faiz, kebutuhan masing-masing pembangkit diperkirakan mencapai 1000 meter kubik gas atau setara 22 juta kaki kubik per hari

BACA JUGA: Adidas Janji Tak Hengkang

Pasokan gas alam cair (liquified natural gas/LNG) tersebut, nantinya akan menggantikan 70 persen kebutuhan minyak solar
''Jadi, cukup signifikan,'' katanya.
    Dia mengatakan, selain lebih ramah lingkungan, gasifikasi juga menjadi cara ampuh untuk menekan biaya di sisi pembangkitan

BACA JUGA: Bebas Fiskal, Pajak Hilang Rp 400 M

Saat ini, lanjut dia, Indonesia Power harus mengeluarkan biaya Rp 15 miliar per hari atau Rp 5,4 triliun per tahun untuk pembelian solar.
    Dengan gasifikasi pembangkit, biaya yang bisa dihemat mencapai Rp 2,7 triliun''Ini potensi penghematan besar bagi Indonesia Power maupun PLN,'' terangnya.
    Ketika dikonfirmasi, Dirut PT Indonesia Power Tonny Agus Mulyantono mengatakan, upaya diversifikasi energi primer pembangkit melalui gasifikasi memang menjadi salah satu agenda bisnis Indonesia PowerKarena itu, pihaknya terus mematangkan finalisasi kontrak dengan Indogas’’Lebih cepat lebih baikMudah-mudahan bulan depan sudah ditandatangani,’’ ujarnya.
    Faiz Shahab menambahkan, terkait pasokan gas tersebut, pihaknya kini juga mempersiapkan pembangunan tiga kilang mini LNG di BaliJika kebutuhan masing-masing pembangkit mencapai 22 juta kaki kubik per hari, maka masing-masing kapasitas kilang mini LNG sebesar lima kali lipat dari kebutuhan''Jadi, jika terjadi gangguan pasokan, masih ada cadangan hingga lima hari,'' jelasnya.
    Direktur Keuangan PT Petro Primeservices Didit ARatam menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan dana investasi hingga Rp 3 triliun untuk persiapan pasokan gas ke Bali
    Menurut dia, dana investasi tersebut digunakan untuk pengadaan kapal sebesar Rp 500 miliarSedangkan lainnya digunakan untuk proyek pembangunan kilang mini LNG.
    Saat ini, lanjut dia, pihaknya sudah mendapatkan pernyataan minat dari empat perusahaan internasional di bidang penyedia teknologi LNG''Kepercayaan internasional ini patut diapresiasi,'' ujarnya.
    Terkait besarnya nilai investasi, Faiz Shahab mengakui bahwa pihaknya sudah memperhitungkan nilai keekonomian proyek tersebutMeski demikian, dia tidak bersedia mengungkapkan berapa besar harga jual gas ke Indonesia Power''Yang jelas, harganya masuk akal bagi kedua pihak,'' katanya.
    Namun, dia mengakui bahwa harga gas ke Indonesia Power menggunakan skema eskalasi harga 3 persen per tahun''Itu saja informasi yang bisa saya disclose,'' ucapnya.
    Untuk pasokan gas, lanjut dia, Indogas sudah menandatangani kontrak pembelian gas mulai 2010 dari Energi Mega Persada (EMP) Kangean, sebanyak 300 ribu ton per tahun atau sekitar 50 juta kaki kubik per hari(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tetap Andalkan Emisi SBN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler