BACA JUGA: Kiemas Harus Dihadirkan di Persidangan TC
Parahnya, kontainer yang diduga berisi daging dan jeroan sapi itu, disebutkan sudah menginap di pelabuhan sejak 20 Januari."Kami tidak bisa berbuat apa-apa
Dari 148 kontainer ilegal tersebut, lanjut Banun, Badan Karantina baru bisa mendeteksi 51 di antaranya
BACA JUGA: Syamsul Mengaku Pernah Diancam Mantan Anak Buahnya
Di mana sebanyak 48 kontainer berisi daging sapi, sementara tiga kontainer berisikan jeroan"51 container yang sudah kami ketahui isinya (itu) pun belum bisa kami periksa
BACA JUGA: Kuatkan Laporan ke KPK, Yusuf Siapkan 12 Saksi dari PKS
Karena pemiliknya hingga hari ini belum menyerahkan dokumen kelengkapan, maupun media pembawanya," ujarnya.Anehnya, data yang disodorkan Badan Karantina ini, berbeda dengan (data) Ditjen Bea dan Cukai Kementerian KeuanganMenurut Dirjen BC Kemenkeu, Thomas Sugijata, kontainer yang tidak diketahui pemiliknya alias ilegal itu berjumlah sebanyak 165.
Hal ini pun mengundang reaksi keras dari anggota Komisi IV DPR RIMereka menuding, ada permainan di kalangan pemerintah dengan importirKarena menurut mereka, (berarti) banyak sapi dan daging impor yang tidak masuk lewat Badan Karantina.
"Kok data Badan Karantina dan Ditjen Bea Cukai beda? Ini berarti banyak produk impor yang tidak masuk ke Badan Karantina dan langsung ke Bea CukaiKalau mau cari tahu yang sebenarnya, sebaiknya kita cek ke lapangan saja," kata Anton Sihombing, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panda Mengaku Kecewa dengan Bibit-Chandra
Redaktur : Tim Redaksi