Panda menegasan, mestinya Bibit maupun Chandra dengan ksatria, berani menjelaskan bahwa saat mereka ingin menjadi pimpinan KPK, merka juga melakukan pertemuan dengan DPR seperti yang dilakukan Miranda Goeltom
BACA JUGA: Sekda Langkat Sudutkan Pemegang Kas
Sehingga dengan demikian, ungkap Panda, penyidik KPK akan mengetahui bahwa hal tersebut merupakan hal biasa, dan bukan malah menjadi fakta hukum sebagaimana yang dialaminya dalam kasus cek pelawat ini.Begitupun menurut Panda, dalam melibatkan pengusaha
BACA JUGA: Lobi Pansus BPJS DPR Gagal Lagi
Hanya saja, saat ditanya siapa gerangan pengusaha dimaksud, politisi PDIP ini enggan menyebutkannyaMenurut politisi senior PDIP tersebut, kedua pimpinan KPK yang pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri itu, pasti mau menjelaskan siapa pengusaha yang ikut nimbrung bersama mereka beberapa tahun silam itu
BACA JUGA: Selewengkan Bantuan, Petinggi PKS Dilapor ke KPK
"Nanti kalau Bibit dan Chandra tidak mau menyebutkan, baru saya kasih tahu," ujar anggota Komisi III ini, saat akan memasuki mobil tahanan yang sudah menunggunya di pelataran depan Gedung KPK.Panda sendiri, melalui kuasa hukumnya memang pernah menyampaikan surat resmi ke KPK, sehubungan permintaannya kepada penyidik agar menghadirkan Bibit dan Chandra sebagai saksi meringankan atau a de chargeHanya saja, meski surat pemanggilan sudah dilayangkan penyidik KPK kepada Chandra dan Bibit, kedua pimpinan KPK itu ternyata enggan memenuhinya'Mestinya mereka (Bibit dan Chandra) berani," tukas Panda pula(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilot Hanya Boleh Terbang 30 Jam
Redaktur : Tim Redaksi