JAKARTA - Gejolak politik Myanmar yang dikuasai oleh Junta Militer membuat salah satu negara di Asean ini masih belum mapan dalam berdemokrasiAtas dasar itulah, Parlemen Indonesia yang tergabung dalam The ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) atau Kaukus Parlemen Asean untuk Myanmar terus berupaya mendorong Myanmar menuju demokrasi yang sesungguhnya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan dialog dengan pemerintah Myanmar yang diwakili oleh Penasehat Presiden Myanmar
BACA JUGA: Dilarang Nyetir, Perempuan Saudi Kini Boleh Berpolitik
Dialog sendiri dilaksanakan di Fraksi PDI Perjuangan Gedung Nusantara 1, Selasa (27/9)."Harapan dari diskusi di DPR adalah untuk memberikan dorongan Myanmar agar mampu mengawali dan mengelola perubahan menuju real demokrasi," kata Ketua AIPMC Eva Kusuma Sundari kepada JPNN, Selasa (27/9).
Ada empat Penasehat Presiden Myanmar yang hadir dalam diskusi yang berlangsung 3 jam tersebut
BACA JUGA: Baku Tembak di Markas CIA, Warga AS Tewas
Perwakilan Parlemen Indonesia sendiri diwakili oleh Anggota AIPMC antara lain Lily Wahid, Dadoes, Budiman Sudjatmiko, dan Helmy Fauzi."Delegasi mendiskusikan topik peranan parlemen dalam proses demokratisasi termasuk reformasi antara lain menyangkut isu legislasi, penguatan parlemen, hubungan parlemen-sipil dan beberapa isu lainnya," ujar Eva yang juga anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Kunjungan Penasehat Presiden Myanmar ke DPR merupakan bagian dari Program 'Dialogue and Information Program on the Experiences from Indonesia's Democratic Transition' yang dimulai 26-30 September 2011
BACA JUGA: Akhirnya, Boeing Kirim Dreamliner ke Jepang
(tas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung
Redaktur : Tim Redaksi