Industri Baja Masih Terkendala Bahan Baku

Selasa, 23 Mei 2017 – 17:35 WIB
Ilustrasi baja. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Industri baja di Indonesia masih terkendala terbatasnya pasokan bahan baku.

Hal itu berimbas pada fluktuasi pertumbuhan industri baja.

BACA JUGA: Indonesia Posisi Ke-5 Eksportir Alas Kaki

Sebab, perusahaan lokal masih bergantung dengan harga bahan baku impor. Misalnya, yang dialami PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.

Meski demikian, perseroan berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif.

BACA JUGA: Batam Ini Maunya Apa? Apakah Mau Jadi seperti Jawa? Hatanto: Tinggal Pilih...

Hal tersebut terjadi karena ada kenaikan harga baja di tingkat global dan meningkatnya permintaan baja dari proyek infrastruktur program pemerintah.

Direktur Keuangan GDS Hadi Sutjipto mengungkapkan, konsistensi pemerintah berdampak besar terhadap kelangsungan industri lokal.

BACA JUGA: KEK Pilihan Utama Masa Depan Batam

Sebab, pemerintah mewajibkan penggunaan komponen industri dalam negeri untuk proyek infrastruktur.

’’Selain dukungan pemerintah, pertumbuhan penjualan disebabkan meningkatnya tren harga baja dunia,” katanya setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) di Surabaya, Senin (22/5).

Hingga Maret 2017, perseroan tersebut telah mencatat penjualan sebesar Rp 304,3 miliar dengan target Rp 909 miliar hingga akhir tahun.

Perseroan juga mencetak laba Rp 20,7 miliar atau 6,8 persen dari total penjualan hingga Maret.

Pencapaian tersebut lebih tinggi 20 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

’’Dengan realisasi ini, kami yakin target 2017 bisa tercapai,’’ ucap Hadi.

Hingga kini, GDS masih fokus dalam peningkatan efisiensi, terutama terkait dengan kebijakan pembelian bahan baku.

Sebab, biaya pembelian bahan baku harus menggunakan valuta asing yang berpotensi mengalami risiko fluktuasi. (pus/c20/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpenting Bagi Investor Fasilitas dan Insentif, Bukan Statusnya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler