Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Edward R Pinem mengatakan sebagian besar perusahaan baja asing tersebut berasal dari Tiongkok
BACA JUGA: Gaet Konsumen, LG Perkuat After Sales
"Ada sekitar sepuluh perusahaan yang merelokasi pabriknya ke siniDisebutkan, kapasitas rata-rata tiap pabrik tersebut tidak besar yakni hanya 200 ribu ton per tahun
BACA JUGA: 548 Perusahaan Kosmetika Go International
Sebagian besar produk yang dihasilkan adalah jenis besi beton dengan bentuk bulatBACA JUGA: Infrastruktur Hancur, Harga Properti Babak Belur
Namun, masuknya investasi asing tersebut, kata Edward, bisa menambah kapasitas produksi nasional ke depan."Ada penambahan sebanyak 1,5 juta ton per tahun," ungkapnyaSementara sampai sekarang industri baja di tanah air memiliki kapasitas sebesar 6 juta ton per tahunDengan total perusahaan yang bergerak di sektor tersebut sebanyak 17 perusahaanKarena permintaan yang tidak terlalu tinggi, hampir sebagian besar industri belum berencana melakukan ekspansi.
"Selama 20 tahun terakhir, industri baja nasional tidak menambah kapasitas dalam volume signifikanDengan demikian, rencana ekspansi di industri ini bisa dikatakan tidak adaKendati ada, tidak besar yakni hanya Krakatau Steel-Posco," urai dia.
Di sisi lain, relokasi tersebut dinilai bertentangan dengan pemberlakuan kebijakan lingkungan hidupKarena itu, menurut dia, perlu standar minimum yang harus diterapkan untuk industri baja lokal maupun investor asing yang akan menanamkan investasinyaSeperti relokasi sepuluh pabrik tersebut, kata dia, seharusnya mengikuti ketentuan berkaitan lingkungan hidup.
"Umumnya, pabrik baja yang asal Tiongkok itu memakai induction furnishedKarena itu, peningkatan kualitas tidak terlalu dipertimbangkan," katanyaSementara konsumen baja, kurang memahami mengenai keamanan bajaPadahal kalau mereka serius menggarap bisnis tersebut, bisa mendatangkan keuntungan besar.
"Sebetulnya kalau mereka mau melakukan investasi dengan meningkatan kualitas, hasil yang diproduksi bisa bagusTetapi umumnya cari yang murah, toh pasar juga mau terima," ujarnyaUntuk itu, pihaknya menghimbau pada pemerintah untuk memberlakukan standar tertentu terhadap industri baja nasional(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Layani Pajak Bandara
Redaktur : Tim Redaksi