Infrastruktur Cerah, Mercedes Incar Pasar Kendaraan Komersial

Kamis, 10 November 2016 – 10:54 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA – Pertumbuhan sektor infrastruktur Indonesia ditangkap dengan baik oleh Mercedes-Benz.

Pabrikan otomotif asal Jerman tersebut merilis tiga kendaraan komersial terbaru.

BACA JUGA: Penjualan Tembus Rp 13 Triliun, Matahari Rambah Online

Mercedes juga bersiap untuk merakit ketiga kendaraan itu di dalam negeri.

Ketiga truk yang dirilis Mercy adalah MB 1623 C, MB 2528 RMC, dan MB 3336 K.

BACA JUGA: Perbankan Masih Sulit Tingkatkan Kualitas Kredit

Seluruhnya merupakan truk berkapasitas berat yang dinilai cocok untuk proyek infrastruktur dan memenuhi kebutuhan di perkebunan dan pertambangan.

Mercy berharap menjadi pemimpin pasar kendaraan niaga dalam jangka panjang.

BACA JUGA: Akhir Bulan, Harga Gas Industri Turun

’’Kami ingin menjadi pemimpin pangsa pasar di semua segmen truk. Memang kami akui jalan untuk mencapai itu membutuhkan waktu,’’ kata Head of Daimler Truck Indonesia Kevin Bangston kemarin (9/11).

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pihaknya memutuskan menanamkan investasi tambahan USD 20 juta atau setara Rp 263,2 miliar.

Dana itu dibenamkan di fasilitas perakitan truk Mercy di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.

Lokalisasi produksi truk Mercy dijadwalkan mulai pada April 2017.

Pabrik di Wanaherang tersebut ada sejak 40 tahun lalu dan memprioritaskan produksi mobil penumpang, lalu kendaraan niaga, terutama bus.

’’Sebelumnya, kami memproduksi sasis bus komersial. Kemudian, kami menambah lajur produksi baru untuk merakit sasis berbagai truk mulai April 2017,’’ jelasnya.

Kapasitas produksi awal mencapai 5.000 unit per tahun. Pihaknya akan merakit enam sampai tujuh model.

Antara lain, model truk berkapasitas 16 ton, 23 ton, 25 ton, dan 28 ton.

Model-model tersebut selama ini menjadi kontributor utama penjualan kendaraan niaga Mercy.

Indonesia, menurut Bangston, adalah pasar penting bagi truk Mercy.

Terlebih, sampai saat ini, Indonesia menjadi penyumbang penjualan terbesar di ASEAN dan pasar ketiga terbesar di Asia setelah Tiongkok dan India.

Pasar truk berat nasional saat ini lesu dengan penjualan antara 13 ribu sampai 14 ribu unit per tahun.

Bangston memperkirakan, pasar kendaraan komersial kelas berat beranjak naik menuju 30 ribu per tahun dalam enam hingga tujuh tahun ke depan. (gen/c22/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbankan Makin Agresif Garap Kredit Segmen Menengah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler