jpnn.com - JAKARTA - Peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat, Dahlan Iskan siap konsen membangun energi baru terbarukan.
Dalam debat bernegara konvensi Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (27/4), Dahlan membeberkan penilaiannya bahwa pemerintah telah salah melakukan perhitungan untuk menghemat anggaran negara.
BACA JUGA: Sutan: Kalau Mau Bergengsi Ya Poros Baru
Alih-alih tak mau membangun kilang minyak lantaran pemerintah ogah mengeluarkan biaya Rp 30 triliun untuk membangun kilang minyak, menurut Dahlan, pemerintah justru kehilangan Rp 200 triliun setiap tahunnya.
"Indonesia mau menghemat anggaran Rp 30 triliun, tapi malah kehilangan Rp 200 triliun karena enggak mau membangun kilang minyak. Nah ini yang menjadi ciri khas kita, yang harus diberantas lima tahun mendatang," ujar Dahlan disambut riuh tepuk tangan.
BACA JUGA: Islah Dua Kubu PPP Dinilai Sandiwara
Mantan Dirut PLN ini lantas berkisah, dia tak bisa melupakan raut muka kekecewaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika ia tahu bahwa pembangunan kilang minyak tak terwujud.
"Kalau membicarakan soal energi, saya masih sangat ingat sekali bagaimana ekspresi wajah Pak SBY pertama kali tentang kilang minyak, beliau sangat kecewa sekali. Raut wajah itu mungkin enggak akan pernah saya lupakan seumur hidup. Jadi kilang minyak ini harus terus dihidupkan," serunya.
BACA JUGA: Debat Depan SBY, Dino Kritik Pemda Persulit Investor
Selain itu, Dahlan juga akan konsen membangun PLN baru, yang nantinya berguna untuk membantu mengatasi kekurangan listrik di Indonesia. Menurut dia, PLN yang ada saat ini tak akan mampu bila memenuhi kebutuhan pasokan listrik dari Sabang sampai Merauke.
"Untuk listrik saya mau buat PLN baru, karena PLN yang ada saat ini tidak akan mampu terus memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang akan terus bertambah. Terlalu besar tugas direksi PLN untuk mengerjakan itu sendirian," ulas pria yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN itu.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Janjikan Ketahanan Pangan
Redaktur : Tim Redaksi