jpnn.com, JAKARTA - Ban merupakan komponen penting pada mobil. Karena itu, kondisi ban harus terus dijaga, terutama soal tekanan.
Tekanan ban yang ideal bisa dilihat pada stiker petunjuk di pilar pintu samping kursi pengemudi, atau di buku petunjuk pemilik kendaraan.
BACA JUGA: 5 Langkah Mudah Cek Ban Jika mudik dengan Mobil Pribadi
Tertera tabel berisi tekanan udara yang direkomendasikan.
Sebab, jika mobil kempis bisa menyebabkan ban meletus.
BACA JUGA: Mengganti Ban Mobil Berbeda Merek Apakah Dianjurkan? Simak Nih!
“Jangan sampai tekanan udara ban berkurang dari standar karena risikonya besar, bahkan dapat memicu kecelakaan," kata Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, dalam siaran persnya, Sabtu (3/9).
Dia menjelaskan jika tekanan udara kurang, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal (contact patch) yang cukup.
BACA JUGA: Memakai Ban Mobil Beda Merek Apakah Aman? Begini Penjelasannya
Bahkan cenderung berlebih dan tidak merata tekanannya akibat hanya tertumpu di pinggir telapak ban.
Jika dibiarkan, kondisi itu bisa mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam saja.
Selain itu, mobil akan terasa semakin berat dikemudikan karena ban kempis terlalu kuat daya cengkeramnya ke aspal jalan.
Sedikit banyak masalah ini dapat membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros dan telapak ban lebih cepat habis.
Selain itu, kenyamanan berkendara ikut menurun akibat gerakan dinding ban yang tiada henti.
Gerakan berlebih pada ban juga dapat terjadi ketika mobil berakselerasi atau melakukan pengereman, termasuk ketika manuver belok ke kiri atau ke kanan.
Akibatnya, mobil kian sulit dikendalikan karena gerakan dinding ban semakin liar, termasuk membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh sehingga mengurangi keselamatan berkendara. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Ban Mobil Ambulans Dicuri Maling, Pelaku Terekam CCTV, Sungguh Terlalu
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian