jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Ormas Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) Roem Kono meminta pemerintah lebih serius dalam menyikapi maraknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal asal Tiongkok. Menurutnya, ada kesan pembiaran terhadap TKA Tiongkok yang bekerja di berbagai sektor.
Roem Kono mengatakan hal itu saat memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-57 MKGR di Jakarta, Minggu (15/1). Roem menyatakan, masalah TKA ilegal asal Tiongkok tidak hanya pada jumlah, tapi juga ideologi yang mereka bawa.
BACA JUGA: Sepertinya WNA Tangkapan Imigrasi Ini PSK Lagi
”Ini bukan hanya soal tenaga kerja, masalah ideologi juga harus difilter,” kata Roem kepada wartawan.
Menurut Roem, dengan berbagai informasi terkait TKA Tiongkok, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) seharusnya melakukan tindakan tegas. Seluruh perangkat yang dimiliki kementerian pimpinan Hanif Dhakiri itu harus dikerahkan untuk melakukan penertiban.
BACA JUGA: Imigrasi Bekuk 32 WNA Wanita Pekerja di Tempat Dugem
Sebab, kata Roem, masalah tidak bisa diselesaikan dengan pencitraan saja. ”Ini kan cuma datang dan marah-marah saja, sementara yang dimarahi tak paham bahasa Indonesia,” sindir ketua DPP Partai Golongan Karya itu.
Roem menegaskan hal yang harus diwaspadai adalah penyebaran ideologi asing yang disebarkan TKA ilegal. Sebab, jika hanya untuk kepentingan ekonomi, tidak mungkin TKA ilegal asal Tiongkok menyebar di berbagai wilayah.
BACA JUGA: Dua TKA Ilegal Tiongkok Dibekuk Lagi
Karenanya, patut dicurigai adanya kepentingan politik atas keberadaan TKA Tiongkok itu. ”Kalau Kemnaker tidak bisa menertibkan itu, bubarkan saja atau ganti menterinya,” tegas anggota Fraksi Partai Golkar.
Roem menambahkan, ormas MKGR selama ini dibentuk untuk mempertahankan nilai Pancasila dan UUD 1945. Dengan momentum HUT MKGR ke-57 itulah organisasi yang ikut membidani kelahiran Golkar tersebut mengingatkan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk kembali pada nilai-nilai luhur Pancasila dan konstitusi.
Roem menegaskan, serbuan ideologi asing juga terlihat melalui media sosial. ”Karena sekarang banyak ideologi asing masuk terbungkus oleh medsos,” kata Roem.
Menurutnya, medsos sudah jadi ajang saling hujat dan mengabaikan nilai-nilai luhur.Karenanya, kata Roem, Pancasila harus benar-sebagai pegangan memiliki nilai-nilai yang ideal bagi bangsa.
”Sekarang banyak saling hujat memanfaatkan medsos, masih muncul individualisme, belum lagi soal kesejahteraan masyarakat. Sudah saatnya nilai-nilai Pancasila digunakan kembali,” tandasnya.
Peringatan HUT ke-57 MKGR dirayakan dengan berbagai seremoni. Roem bersama Sekretaris Jenderal MKGR Adies Kadir dan sejumlah pengurus lainnya melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Salah satu makam pahlawan yang diziarahi adalah pusara Mayjen TNI (Purn) R H Sugandhi, tokoh militer sekaligus pendiri ormas MKGR. Seremoni HUT ke-57 dilanjutkan ke kantor DPP MKGR dengan pemotongan tumpeng secara sederhana.(bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Masih Belasan TKA Tiongkok di Cintamanik
Redaktur & Reporter : Antoni