jpnn.com, SEMARANG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak 6.500 mahasiswa yang akan mengikuti pendidikan Bela Negara di Rindam IV Diponegoro, Magelang, menghayati pandangan Presiden RI-1 Soekarno dan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Dengan begitu mahasiswa bisa mempertahankan keutuhan NKRI berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika ke depan.
BACA JUGA: Maritim!
"Bung Karno pernah mengatakan, setiap manusia harus punya imajinasi dan impian. Dengan ke dua hal tersebut maka akan mampu menciptakan konsepsi. Dengan konsepsi mahasiswa akan punya keberanian untuk berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa," ujar Tjahjo dalam pesan elektronik yang diterima, Jumat (8/9).
Selain pandangan Bung Karno, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga mengutip pernyataan Jenderal Soedirman.
BACA JUGA: Masih Ada 17 Daerah Belum Punya Program Jaminan Kesehatan
Menurutnya, Soedirman pernah mengingatkan kejahatan akan semakin merajalela kalau orang baik berdiam diri.
"Semua (mahasiswa peserta Bela Negara,red) adalah orang baik, harus berani menentukan sikap. Mereka yang ingin mengganti Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945, itu lawan. Karenanya di samping belajar disiplin ilmu, implementasi Pancasila harus diterapkan," ucapnya.
BACA JUGA: Bung Karno: Kita Bangsa Pelaut!
Tjahjo mengingatkan para mahasiswa, bahwa tidak ada NKRI kalau tak ada keberagaman.
Hal tersebut harus dipahami dan para mahasiswa sama-sama belajar terkait perkembangan kehidupan yang mengalir begitu cepat.
"Ini harus dicermati dengan baik, belajar dari buku dan mengikuti kuliah. Tidak cukup mengikuti berita dan perkembangan di masyarakat. Di samping bela negara, adik-adik mahasiwa harus memahami apa itu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka tunggal ika. Pembekalan nantinya bisa dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari," ucap Tjahjo saat melepas peserta Bela Negara dari Universitas Negeri Semarang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri: Konflik Rohingya Jangan Digoreng Jadi Isu Agama
Redaktur & Reporter : Ken Girsang