BACA JUGA: Obama Deklarasikan North Dakota Daerah Bencana
Data mereka akan disimpan dalam database yang disebut ''Big Brother''.Terdapat tiga situs yang berada pada daftar teratas
BACA JUGA: WHO: Wabah Kolera Zimbabwe Lewati Puncaknya
Pemantauan itu merupakan bagian dari rencana besar untuk merekam semua jejak komunikasi mereka yang tinggal di Negeri Monarki Konstitusional tersebutBACA JUGA: Terdakwa Teror Mumbai Mengakui Asal Pakistan
Alasan yang dikemukakan Kementrian Dalam Negeri Inggris, pemilik ide pemantauan itu, adalah demi keamanan nasionalMereka mengkahawatirkan kalau booming jejaring sosial bakal dimanfaatkan kelompok teroris atau geng penjahatPemerintah bahkan sudah mengajukan proposal keamanan tersebut ke Uni Eropa sejak aksi pengeboman di London pada 7 Juli 2005Namun, hingga sekarang Uni Eropa belum menanggapi
"Banyak lubang keamanan yang kami temukan di berbagai situs pertemananKarena itu, kami berusaha agar lubang tersebut tak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu," kata Menteri Dalam Negeri Inggris Vernon Coaker, seperti dilansir Daily Telegraph.
Saat ini, hampir separo populasi Inggris--sekitar 25 juta orang--terdaftar di berbagai jejaring sosialFacebook, misalnya, memiliki 17 juta anggota asal InggrisSementara Bebo, situs yang hanya beranggotakan remaja dan dewasa, memiliki 10 juta penggunaJumlah yang sama juga didapati pada MySpace
Tak pelak rencana pemerintah Inggris itu mendapat protes keras dari banyak pihakChris Kelly, kepala pengamanan data Facebook, mengatakan kalau pihaknya berencana untuk melobi Kementrian Dalam Negeri Inggris"Sebab, rencana pemantauan itu seperti upaya pembunuhan kepada situs pertemanan," katanya(war/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Eropa, Inses Tak Selalu Ilegal
Redaktur : Tim Redaksi