jpnn.com, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya berupaya untuk menciptakan kondusivitas pelaksanaan Pemilu 2024.
Iqbal menyatakan pihaknya akan menempatkan personel kepolisian untuk pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan pada Pemilu 2024 dengan menerapkan pola patroli.
BACA JUGA: Polri Kerahkan 261.695 Personel Untuk Amankan Pemilu 2024
Eks Kapolda NTB itu mengatakan walaupun provinsi setempat tidak masuk kategori kerawanan tinggi, tetapi pihaknya tak ingin lengah dan menganggap remeh, sehingga akan memastikan pemilu berjalan damai dan lancar.
"Kami akan bekerja maksimal. TPS yang kami anggap rawan nanti ada pola pengamanan dengan patroli," katanya usai simulasi pengamanan Pemilu 2024 di Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru, Selasa (17/10).
BACA JUGA: Penjabat Gubernur Jateng Sampaikan 3 Kunci Menyukseskan Pemilu 2024
Menurut dia, pemilu yang aman juga diupayakan di setiap kabupaten dan kota di Riau, dan setiap Polres jajaran melakukan simulasi pengamanan Pemilu, tak hanya di Kota Pekanbaru.
Iqbal menjelaskan di Jalan Gajah Mada dipilih sebagai lokasi simulasi lantaran juga ingin mengedukasi masyarakat.
BACA JUGA: Putusan MK Soal Syarat Capres Perlu Diikuti Revisi UU Pemilu
"Ketika ada suasana yang mengarah ketidakberaturan, masyarakat juga harus memiliki rasa krisis agar seluruh masyarakat juga terbiasa," ujarnya.
Kapolda menuturkan TNI-Polri berada di garda terdepan dalam pengamanan dan keberhasilan pemilu juga seluruh pihak dapat berperan dalam menyukseskan pesta demokrasi tahun depan.
"Kami sudah melakukan upaya pencegahan dini preventif dengan menjaga persatuan dan kesatuan, mengeratkan kebersamaan, meminimalisir perbedaan. Insya Allah pemilu berjalan damai," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menilai Polda Riau sudah siap untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi Pemilu 2024 di provinsi ini, terbukti dengan kegiatan simulasi pengamanan pemilu dilakukan sekitar seminggu oleh personel TNI-Polri dan semua pihak yang terlibat.
"Hari ini anggota menampilkan simulasi pengamanan dengan cekatan. Kami yakini mudah-mudahan daerah kita dalam situasi aman," ujar Syamsuar.
Walaupun simulasi dilakukan dengan skenario terburuk yang dapat terjadi, kata dia, namun tentu pihaknya hal buruk itu tidak terjadi pada saat pesta demokrasi nanti.
"Memang kami tak berharap berada dalam skenario serupa, namun inilah kesiapan Polda. Kami mengapresiasi dan berterima kasih," ujarnya. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TPN-GP Nilai Tambahan Norma Kepala Daerah dalam UU Pemilu akan Terkendala dalam Teknis
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga