Ini Alasan Jaksa Agung Tunda Eksekusi Warga Prancis

Selasa, 28 April 2015 – 23:26 WIB
Serge Areski Atlaoui. Foto: ist.

jpnn.com - JAKARTA - Terpidana asal Prancis, Serge Areski Atlaoui dipastikan tak ikut serta dalam gelombang kedua eksekusi mati yang bakal digelar serentak di Pulau Penjara, Nusakambangan, Jawa Tengah, lewat tengah malam nanti.

Di masa injury time, Serge lolos berkat gugatan perlawanan terkait Keppres Grasi Presiden Joko Widodo di Pengadilan Tata Usaha Negara.

BACA JUGA: Pak Menteri... Larangan Impor Beras Itu Ternyata Tidak Ada Pengaruhnya di Kepri

Jaksa Agung M Prasetyo menjelaskan, keputusan meloloskan Serge semata-mata karena tidak ingin mendahului hukum terkait gugatannya yang masih berproses.

"Ya kan sekarang sedang proses. Kita tidak boleh mendahului hukum yang ada," kata Prasetyo kepada wartawan di Kejagung, Selasa (28/4) malam.

BACA JUGA: Dor! Eksekusi 9 Terpidana Mati Digelar Serentak

Dia pun membantah membanding-bandingkan perlakuan terhadap narapidana mati. Menurutnya, semua diperlakukan sama. "Tidak ada yang kita beda-bedakan, bahkan lebih," tegasnya.

Ia mencontohkan, Andrew Chan, terpidana mati asal Australia yang sudah diisolasi tapi meminta dinikahkan dengan pacarnya pun dipenuhi. "Kita berikan itu karena itu permintaan terakhir," katanya.

BACA JUGA: Terpidana Ini Minta Ditembak Mati dengan Posisi Duduk

Jadi, lanjut dia, semua hak-hak narapidana sudah diberikan. Tidak ada satu pun yang dihalangi atau dibatasi. "Kita berikan ya. Ok?" ujar Prasetyo. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Bekuk 4 Orang Komplotan Jaksa Gadungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler