Ini Jurus Pertamina Penuhi Target 1,9 Juta Barel Sehari

Selasa, 11 April 2017 – 18:32 WIB
Pertamina. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina menargetkan produksi minyak mencapai 1,9 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada 2025.

Salah satu caranya dengan melakukan akuisisi aset migas di dalam dan luar negeri. Pertamina telah memiliki ladang migas di 12 negara.

BACA JUGA: Kementerian ESDM Kejar Target BBM Satu Harga

Akuisisi ladang migas overseas tersebut menyumbang 33 persen target produksi minyak Pertamina.

Tiga blok overseas yang telah lama berproduksi berada di Aljazair, Iraq, dan Malaysia.

BACA JUGA: Karakter Sandiaga Dinilai Membahayakan Aset DKI

Sedangkan tiga blok baru yang mulai berproduksi berada di Nigeria, Tanzania, dan Gabon.

Di dalam negeri, Pertamina berupaya meningkatkan tambahan produksi dengan mengincar konsesi di blok-blok yang habis kontrak (terminasi).

BACA JUGA: Pertalite Lebih Irit, Premium Makin Ditinggalkan

Tahun depan, delapan blok terminasi yang telah diserahkan pemerintah kepada Pertamina, termasuk Sanga-Sanga dan OSES.

Pertamina juga berupaya meningkatkan produktivitas seluruh aset yang dimiliki.

Di antaranya, PHE WMO integration project, proyek pengeboran Parang Nunukan, proyek pengeboran Randugunting, dan optimalisasi kandungan minyak di sumur-sumur tua.

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan, kekuatan ekonomi Indonesia kini berada di peringkat ke-16 dunia.

Pemerintah berambisi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat dunia setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India pada 2050 dengan produk domestik bruto USD 15,432 miliar.

Untuk menopang ambisi itu, dibutuhkan kekuatan penopang dari bahan bakar minyak.

 Pada 2015, produksi energi nasional mencapai 354 juta ton ekuivalen minyak, yang terdiri atas 271 juta ton batu bara serta 113 juta ton minyak, gas, dan energi terbarukan.

Eksplorasi dan eksploitasi di luar negeri dibutuhkan karena produksi migas Indonesia terus merosot.

Indonesia memiliki 60 cekungan. Namun, cadangan minyak Indonesia berada di urutan ke-26 dunia.

Sedangkan cadangan gas berada di urutan ke-14 dengan cadangan seratus triliun kaki kubik.

Produksi migas luar negeri nantinya dibawa pulang untuk diolah di kilang-kilang migas di dalam negeri.

Pertamina juga berupaya meningkatkan produksi migas di sumur-sumur tua di dalam negeri dengan teknologi enhanced oil recovery (EOR).

Teknologi tersebut kini sedang diuji di lapangan Bantayan, lapangan Rantau, lapangan Sukowati, lapangan Tambun, dan lapangan Batang. (dee/c17/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Kebut Proyek Senilai Rp 500 Triliun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler