Ini Layanan Terbaru untuk Jemaah Haji Indonesia

Sabtu, 09 Juni 2018 – 17:47 WIB
Ilustrasi calon jemaah haji. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Layanan imigrasi Arab Saudi untuk jemaah haji akan dihadirkan di Indonesia. Untuk pertama kalinya, tahun ini layanan biometrics yang mencakup pendataan 10 sidik jari dan foto wajah setiap jemaah haji dilakukan di asrama haji di 18 Embarkasi seluruh Indonesia.

"Dengan layanan imigrasi di tanah air, maka waktu dan tenaga jemaah haji kita akan jauh terhemat. Mereka tak perlu lagi antre berjam-jam menunggu proses imigrasi di bandara Madinah maupun Jeddah," kata Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (9/6).

BACA JUGA: 50 % Jemaah Haji Sakit Saluran Pernapasan, Ini Antisipasinya

Menurut Lukman, tahun ini ada dua proses inovatif terkait imigrasi yang akan dilakukan di embarkasi haji di Indonesia. Pertama, proses perekaman data jemaah yang akan dilaksanakan di seluruh embarkasi, baik utama maupun antara. Proses ini mencakup perekaman biometrics.

Kedua, proses pre-clearance (verifikasi akhir) yang tahun ini baru diberlakukan ujicoba di tiga embarkasi, yaitu Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), dan Embarkasi Surabaya (SUB). Khusus dari ketiga embarkasi tersebut, jemaah akan melakukan proses verifikasi akhir (pre clearence) berupa perekaman satu sidik jari dan stempel paspor di Bandara Cengkareng dan Surabaya.

BACA JUGA: Menag Pastikan Jumlah Jemaah Haji Lansia Maksimal 30 Persen

Saat ini, ada 18 embarkasi di Indonesia, terdiri dari 13 Embarkasi Utama dan lima Embarkasi Antara. Embarkasi Utama meliputi Embarkasi Aceh (BTJ), Embarkasi Medan (MES), Embarkasi Padang (PDG), Embarkasi Batam (BTH), Embarkasi Palembang (PLM), Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), Embarkasi Surakarta (SOC), Embarkasi Surabaya (SUB), Embarkasi Mataram (LOP), Embarkasi Banjarmasin (BDJ), Embarkasi Balikpapan (BPN), dan Embarkasi Ujung Pandang (UPG).

Sedangkan Embarkasi Antara ada di Provinsi Bengkulu, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo.

BACA JUGA: Kemenkes Siapkan 20 Ribu Sandal untuk Jemaah Haji  

"Intinya, sebagian besar proses imigrasi Saudi sekarang dilakukan di semua asrama haji di tanah air," ucapnya.

Perbedaan dari kedua proses tersebut, lanjut Lukman, terletak pada perlakuan kepada jemaah saat tiba di Bandara Madinah dan Jeddah. Untuk jemaah haji yang berangkat dari embarkasi JKG (Lampung, DKI Jakarta, Banten), JKS (Jawa Barat), dan SUB (Jawa Timur, Bali, dan NTT), karena sudah dilakukan proses pre-clearance di Bandara Cengkareng dan Bandara Surabaya, maka mereka akan diperlakukan sebagaimana proses penumpang di penerbangan domestik.

"Tidak ada lagi proses imigrasi di Bandara Madinah dan Jeddah pada saat kedatangan. Jemaah bisa langsung menuju bus setibanya di bandara. Sementara jemaah dari selain JKG, JKS, dan SUB hanya akan didata satu sidik jari dan pengecapan paspor saat proses imigrasi di Bandara Madinah dan Jeddah,” jelasnya.

Dia menambahkan, Saudi akan mengirimkan petugas imigrasinya ke Indonesia untuk bertugas pada seluruh embarkasi di Indonesia. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Pastikan Jemaah Haji Indonesia Diistimewakan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler