jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo sempat membantah mengikuti dugaan pertemuan Ketua KPK Abraham Samad dengan Hasto Kristiyanto, yang saat itu wasekjen PDIP, di Apartemen Capitol Residence.
Namun, Supriansyah, pemilik unit apartemen yang dijadikan lokasi pertemuan "lobi soal calon presiden" mengakui bahwa Tjahjo yang kini menjabat mendagri ada di situ.
BACA JUGA: Tjahjo Imbau ASN Jadi Contoh Bagi Masyarakat, Demi Tujuan Penting ini
Supriansyah usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (30/1) membenarkan pertemuan tersebut saat ditanya penyidik. "Iya benar ada pertemuan," kata Supriansyah yang karib disapa Anca itu kepada wartawan.
Kemudian, Anca mengaku ditanyakan soal siapa-siapa saja yang bertemu. Nah, di sinilah Anca mengungkap ada Tjahjo di pertemuan tersebut. Sebelumnya ia tak mengenal Tjahjo.
BACA JUGA: Peluang Ganjar Diusung PDIP, Hasto Kristiyanto: Keputusan di Tangan Ibu Megawati SoekarnoputriÂ
Namun, dia mengaku setelah melihat kisruh persoalan ini di televisi barulah tahu dengan sosok Tjahjo.
"Yang aku tahu Hasto. Kenapa tahu Hasto? Karena Pak AS saat saya berdua di kamar (bilang) "ada teman saya mau ketemu, ada di bawah nunggu". Aku jemputlah Pak Hastonya. Siapa namanya, Hasto. Ada teman-temannya. Di situ juga ada Pak Tjahjo. Setelah saya lihat di televisi oh Pak Tjahjo," ungkap Anca yang juga aktivis LSM antikorupsi di Makassar, seperti Abraham Samad itu.
BACA JUGA: Abraham Samad Menilai Aturan Firli Bahuri Cs Meruntuhkan Muruah KPK
Dia mengatakan, sebelum Hasto, Tjahjo dan lainnya datang, Samad terlebih dahulu sudah menyambangi apartemen yang ditinggalinya itu.
"Memang Pak AS datang ke situ dengan mengatakan kepada saya, "tidak salah saya ketemu teman-teman di sini". Saya bilang tidak ada masalah. Saya berniat baik kepada kawan-kawan. Lagi pula saya tidak punya hubungan kerja dengan beliau," katanya.
Namun, dia mengaku tak mengikuti pertemuan itu. "Itu bukan urusan saya," tegasnya. Dia mengaku tidak tahu urusannya bakal berbuntut panjang seperti ini. "Saya juga jadi susah. Banyak kerjaan terbengkalai karena harus memenuhi panggilan polisi," kata dia.
Dia mengaku tidak tahu lagi apakah ada pertemuan-pertemuan lain selain di apartemennya. "Aku tidak ngerti," ujarnya polos. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PDIP: Paracetamol Saja Kita Masih Impor, Padahal Mampu Berdikari
Redaktur : Tim Redaksi