jpnn.com, BATAM - Timnas Basket Indonesia telah selesai menjalani program pelatihan nasional (pelatnas) di Sports Academy, California, Amerika Serikat (AS) sejak 12 hingga 24 Juni kemarin.
Di Negeri Paman Sam itu, mereka telah melahap agenda latihan yang padat, melakoni satu laga uji coba yang bakal menjadi modal positif menjelang SEA Games Malaysia 2017 yang akan digelar di Kuala Lumpur, 19-30 Agustus.
BACA JUGA: Catat, Tarif Sewa Lahan di Batam Berubah Sejak Mei 2017
Mario Wusyang dan kawan-kawan setiap hari memulai latihan sejak pukul 09.00 pagi dan berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat. Dalam kurun waktu tersebut, mereka menjalani dua jam latihan di lapangan dan satu jam di dalam pusat kebugaran.
Menurut pelatih timnas basket Indonesia, Wahyu Widayat Jati, hingga pekan pertama program latihan mereka tak mengalami kendala. Selama di AS, mereka telah digodok mulai dari kemampuan individu, chemistry, hingga kekuatan fisik.
BACA JUGA: Top, Kini Alokasi Lahan Baru Harus Melalui Sistem Lelang
Dalam kemampuan individu, setiap pemain telah mendapatkan materi yang berbeda guna meningkatkan kualitas mengontrol bola dan menguasai pergerakan di posisinya masing-masing.
Selain bertujuan agar kemampuan 14 pebasket timnas Indonesia ini meningkat tajam, Wahyu pun berharap training center (TC) ke AS dapat meningkatkan kualitas staf pelatih timnas basket.
BACA JUGA: Hamdalah, Penculik Bayi saat Ibunya Mandi Itu Akhirnya Diciduk
"Bukan hanya pemain yang mendapatkan materi latihan, melainkan juga kualitas staf pelatih meningkat, baik dari sisi pengetahuan maupun pengalaman. Modal ini saya harap bisa dibagikan pada pelatih atau pemain di Indonesia nantinya," ujar Cacing, sapaan akrab Wahyu kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (29/6).
Timnas basket Indonesia mendapat modal positif dan berharga usai mengalahkan klub Akademi Basket Ball California dengan skor 65-55.
"Ini tentunya menjadi suntikan semangat bagi pemain-pemain dan tentunya pelatnas di Amerika ini membuahkan hasil positif," kata Cacing.
Namun, bukan berarti pelatnas di AS ini berjalan lancar. Ada berbagai kendala dan masalah yang kerap menghampiri Prastawa dan kawan-kawan selama menjalani training center di negara Adidaya tersebut.
Manajer timnas basket Indonesia, Suhadi menuturkan, keberangkatan mereka ke AS sendiri tidak dibiayai Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Sejauh ini, biaya operasional masih ditutupi dana pribadi Suhadi dan dibantu Ketua Badan Tim Nasional Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi), Syailendra Bakrie.
Belakangan, meski terlambat, pemerintah mengklaim telah mencairkan biaya operasional tersebut.
Sebenarnya, kekurangan dana bisa ditambal sponsor yang masuk. Namun, menurut Suhadi, saat ini Perbasi tengah kesulitan mendapatkan sponsor.
"Sponsor itu agak sulit. Mungkin karena kondisi ekonomi kita sedang kurang baik. Biasanya, pemimpin sebuah perusahaan yang gila basket saja yang mau mensponsori. Itu pun kami harus sekaligus mempromosikan produknya," tuturnya.
Suhadi juga menambahkan usai libur lebaran, timnas basket Indonesia bakal kembali ke Batam untuk menjalani pelatnas yang rencananya akan digelar 5-15 Juli mendatang.
Pelatnas di Batam ini nantinya bakal menjadi pelatnas terakhir Arki dan kawan-kawan sebelum turun ke SEA Games Malaysia 2017. (cr16)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Pelaku Begal Keok Ditangan Ayah Tiga Anak
Redaktur : Tim Redaksi