jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kota besar mulai berinisiatif membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Hal ini dilakukan sebagai langkah jitu dalam menyelesaikan masalah sampah, terutama sampah plastik.
BACA JUGA: Retno Marsudi Minum Air Mineral 10 Botol per Hari
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Muthohar mengatakan, pembangunan ini sekaligus mendukung program kelistrikan nasional.
Dia pun menyebut, progres paling cepat adalah yang dilakukan pihaknya yang menargetkan PLTSa Jatibarang dapat beroperasi pada April tahun ini.
BACA JUGA: Asosiasi Usaha Tolak Insentif Perda Larangan Kantong Plastik
PLTSa tersebut direncanakan akan memproduksi arus listrik sebesar 1,3 megawatt, dengan menggunakan teknologi insinerator dan landfill gas (LFG), yang saling terintegrasi.
"Teknologi insinerator bisa mengurangi sampah secara signifikan karena mampu mereduksi hingga 90 persen. Jadi, nantinya hanya akan tersisa residu sampah 10 persen," kata dia dalam keterangannya, Senin (14/1)
BACA JUGA: Selama 3 Hari Penumpang Sumbang 800 Kg Sampah Plastik
Sama halnya dengan Pemkot Tangerang Selatan dan Pemkab Tangerang, keduanya mempercepat proses pembangunan PLTSa di masing-masing wilayah.
Pemkot Tangsel saat ini tengah melakukan proses seleksi terhadap 12 perusahaan yang akan membangun PLTSa di Cipeucang, Tangsel. Sebagian besar perusahaan tersebut berasal dari luar negeri.
Diharapkan, proses seleksi tersebut bisa segera selesai dan pembangunan serta operasional PLTSa tersebut bisa berjalan pada 2021.
Sementara, Pemkot Tangerang tengah melakukan studi kelayakan terutama biaya pengelolaan sampah alias tipping fee yang akan ditawarkan ke investor.
Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementrian ESDM Andriah Febby Misna menyatakan, hasil survei yang dilakukan pemerintah, terdapat sekitar 15 kota yang memiliki sampah dengan jumlah besar, di antaranya DKI Jakarta.
Potensi sampah di ibu kota mencapai 7000 ton per hari, disusul Surabaya, Bandung dan Bekasi.
Diperkirakan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat tersebut mampu menghasilkan potensi energi listrik sekitar 2.000 megawatt.
Pemerintah menargetkan pembangunan PLTSa di 12 kota, yakni DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang, Manado dan Bali.
"Kita menyadari sampah mempunyai potensi energi biomassa yang dapat dikonversi menjadi energi listrik, tetapi juga tidak tertutup peluang untuk bisa kita manfaatkan," ujar Andriah. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai 2019 Dilarang Gunakan Styrofoam, Ini Penjelasannya
Redaktur & Reporter : Natalia