jpnn.com - BOGOR - Lima daerah di Indonesia ternyata memiliki serapan anggaran sangat rendah. Kelima daerah itu ialah Kalimantan Utara, DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat dan Riau.
Dirjen Keuangan Daerah Kemdagri, Redonnyzar Moenek mengakui, beberapa kepala daerah memang khawatir menggunakan anggaran karena takut terlibat kasus hukum.
BACA JUGA: Ada Usul Ludahi Koruptor, Setuju?
"Kalau Riau, tiga gubernur sebelumnya bermasalah semua dengan hukum jadi secara psikologis bisa dipastikan mereka yang sekarang khawatir lakukan kebijakan," ujar pria yang akrab disapa Donny itu di kompleks Istana Bogor, Senin (24/8).
Donny juga sempat mengingatkan Gubernur Banten Rano Karno untuk meningkatkan serapan anggaran. Sebab, Rano juga khawatir setelah gubernur terdahulu Ratu Atut Chosiyah masuk bui.
BACA JUGA: Koruptor di Indonesia akan Kena Hukum Diludahi, Setuju?
Padahal, kasus Atut sebenarnya tidak terkait langsung dengan penggunaan anggaran daerah. Di sisi lain, Donny tak tahu alasan rendahnya serapan anggaran Jakarta.
"Tanya sama gubernurnya aja. Kami kan sesama gubernur enggak boleh dong ya," ujar pejabat Gubernur Sumatera Barat tersebut.
BACA JUGA: Jurus Brigjen Basaria Hadapi Koruptor: Semua Saya Lakukan dengan Kasih
Donny mengatakan, realisasi APBD untuk kabupaten/kota rata-rata sebesar 36, 74 persen sampai Juli 2015. Sementara, untuk provinsi sebesar 39,2 persen.
Ia berharap ,serapan anggaran itu terus ditingkatkan sehingga pembangunan bisa segera berjalan.
"Jangan makin rendah, enggak ada pertumbuhan ekonomi dong. Ini kan maksudnya supaya belanja modal itu bisa memberikan lapangan kerja dan pelayanan. Multiplier effect. Kalau orang enggak mau bangun listrik, jembatan karena takut semua, terus kapan pelayanan publiknya," tegas Donny. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Minta Kepala Daerah tak Takut Gunakan Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi