jpnn.com, JAKARTA - Rapat koordinasi nasional (Rakornas) bidang perpustakaan 2022 resmi ditutup pada Rabu (30/3).
Rakornas selama dua hari ini dihadiri sekitar 10 ribu peserta daring dan luring dari seluruh Indonesia ditutup oleh Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana.
BACA JUGA: Kemendikbudristek: Digitalisasi Perpustakaan Sekolah Jadi Kebutuhan Mendesak
Ofy Sofiana menyampaikan, rakornas ini menghasilkan 9 poin rekomendasi penting, yang menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh insan perpustakaan di seluruh Indonesia.
Berikut isi rekomendasinya:
BACA JUGA: Kampus Merdeka Harus Didukung Perpustakaan Mumpuni
1. Peningkatan budaya literasi dalam mendukung program prioritas peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan, dan berkarakter dengan indikator nilai budaya literasi yang telah ditargetkan pada 2024 sebesar 71 (tinggi), dengan komponen utama tingkat kegemaran membaca masyarakat, akses internet, dan kunjungan ke perpustakaan/taman bacaan) seluruh jenis perpustakaan di Indonesia agar mendukung target capaian tersebut.
2. Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah/madrasah, dan perpustakaan perguruan tinggi, asosiasi profesi, Forum Perpustakaan dan Literasi, serta para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan berkolaborasi lintas lembaga untuk meningkatkan dan mengembangkan layanan perpustakaan baik konvensional maupun digital guna mendukung pembangunan sumber daya manusia.
BACA JUGA: Ketua Komisi X DPR: Tidak Cukup Hanya Baca Tulis, tetapi Kuasai Literasi Baru
3. Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah/madrasah, dan perpustakaan perguruan tinggi, asosiasi profesi, Forum Perpustakaan dan Literasi, serta para pemangku kepentingan melaksanakan transformasi perpustakaan sebagai sarana memperkuat akses informasi ilmu pengetahuan dan mendukung terwujudnya ekosistem digital nasional.
4. Mendorong terwujudnya perpustakan sebagai pusat pengetahuan, pusat kegiatan literasi, pusat berkegiatan masyarakat dan pusat pemajuan kebudayaan yang memungkinkan masyarakat bisa berbagi pengalaman, belajar secara kontekstual dan berlatih keterampilan dan kecakapan hidup di seluruh wilayah Indonesia.
5. Mendorong pemerintah dan Pemda mendirikan perpustakaan umum di seluruh kecamatan hingga desa dan kelurahan sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
6. Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah/madrasah, dan perpustakaan perguruan tinggi, asosiasi profesi, Forum Perpustakaan dan Literasi, serta para pemangku kepentingan untuk memperkuat literasi masyarakat melalui peningkatan akses pengetahuan menyediakan bahan bacaan baik cetak maupun digital di tempat-tempat umum dalam bentuk layanan perpustakaan konvensional dan berbasis aplikasi digital.
7. Meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antarKementerian/Lembaga,. pemerintah provinsi, kabupaten/kota dalam mengembangkan progam dan kegiatan untuk mendukung percapaian target nasional peningkatan budaya literasi, sebagai salah satu Program Prioritas Nasional sesuai RPJMN 2020-2024.
8. Perpustakaan Nasional dan para pemangku kepentingan bidang perpustakan untuk mendorong percepatan tersusunnya regulasi Peta Jalan Pembangunan Literasi (PJPL).
9. Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah/madrasah, dan perpustakaan perguruan tinggi, asosiasi profesi, Forum Perpustakaan dan Literasi, serta para pemangku kepentingan untuk mengembangkan jejaring kerja sama perpustakaan lingkup nasional. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan Menko PMK Muhadjir Agar Fungsi Pustakawan Bisa Maksimal
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad