Inilah Penanda Awal Masuknya Islam ke Pulau Bali

Jumat, 10 Juni 2016 – 10:29 WIB
Anak Agung Made Djelantik Brayawangsa, Raja Lombok terakhir ini terpajang di kamar peristirahatan Raja Karangasem di Taman Ujung. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - MENGINGAT mayoritas penduduknya memeluk Hindu, wajar bila jarang terdengar suara adzan di pulau Bali. 

Namun, di Bali bagian Timur lain. Di sini, bila tiba waktu sholat, suara adzan nyaring berkumandang. Bersahut-sahutan. Dan usai sholat taraweh, suara orang bertadarus Al Quran menderas di masjid-masjid.

BACA JUGA: Di Bali, Dari Islam Waktu Telu Hingga...

Cikal-bakal penduduk muslim di Bali Timur berasal dari Sasak, Lombok--pengawal Raja Karangasem, Bali.  

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Keturunan Pendekar Islam Demak Berkampung Di Pulau Bali

Pada abad 16, di bawah kepemimpinan Pemban Mas Meraja Kusuma, Kerajaan Pejanggik di Lombok Tengah kian menguat. Seiring itu, Islam pun mulai berkembang.

Dalam perjalanannya, ketika Raja Pejanggik dijabat Dawa Mas Panji, muncul prahara. 

BACA JUGA: Istana Raja Bali Dikelilingi Kampung Islam, Ini Sejarahnya...

Senapati Pejanggik yang bernama Banjar Getas bergelar Wirachandra; Adipatinglaga Surengrana terlibat seteru dengan penguasa Pejanggik.

Menurut A.A.G. Putra Agung, guru besar Ilmu Sastra Universitas Udayana Bali, ada dua versi yang berkembang terkait seteru tersebut.

Versi pertama, dalam perang tersebut, Raja Pejanggik minta bantuan ke Sumbawa, Banjarmasin dan Karangasem, Bali.

"Datu Pejanggik yang mengundang Karangasem untuk membunuh Arya Banjar Getas dengan janji kepeng," sebagaimana dicuplik dari naskah keluarga Raden Banjar di Pujung. 

Versi kedua, sebagaimana dilansir dari Babad Lombok, Arya Banjar Getas-lah yang meminta bantuan ke Karangasem, Bali.

Entah versi mana yang paling benar, yang pasti perang itu berakhir dengan berkuasanya Karangasem atas Lombok. 

"Sejak 1692, Lombok berangsur-angsur dikuasai kerajaan Karangasem. Raja pertamanya Anak Agung Ketut Karangasem. Berkedudukan di Lombok Barat," papar Prof. Putra Agung.

Makam Keramat Siapa?

Di daerah Ujung, Karangasem ada makam yang dikeramatkan. Disebut-sebut itulah makam Raja Pejanggik, Dewa Mas Panji yang terbunuh pada 1700. 

Namun versi lain menyebut, Dewa Mas Panji melarikan diri ke Sumbawa setelah kalah perang.

Sedangkan menurut naskah keluarga Raden Banjar di Pujung Lombok, itu adalah makam Raden Puguh.

Diriwayatkan, Raden Puguh hidup semasa Pujung dikuasai Kerajaan Kahuripan, Lombok. Karena berhasil mengalahkan Raja Kahuripan, dia menguasai Pujung.

Tak berselang lama terjadi silang sengketa soal batas wilayah dengan Praya. 

"Praya minta bantuan Raja Karangasem. Raden Puguh dipanggil menghadap ke Bali. Sesampai di daerah Ujung, dia dibunuh," demikian dikisahkan naskah keluarga Raden Banjar, Pujung.

Tak hanya dua versi tersebut. Orang Islam yang berasal dari Sasak, Lombok (pengawal Raja Bali) menyebut makam keramat tersebut milik Ratu Mas Pakel. Nah, siapa Mas Pakel? 

Orang Sakti

Merujuk tradisi lisan masyarakat Bali yang bermukim di Cakranagara, Lombok Barat, Mas Pakel adalah orang sakti. Dia mengetahui ayam mana yang akan menang menjelang persabungan.

Mendengar itu, Raja Karangasem memanggilnya ke Bali. Karena berhasil membuktikan kesaktiannya di hadapan raja, muncul rasa iri di kalangan punggawa. 

Saat hendak pulang ke Lombok, sesampai di pantai Ujung, Mas Pakel dibunuh. 

"Makamnya itulah yang hingga kini dikeramatkan di Ujung," Putra Agung mengisahkan ulang cerita orang Cakranagara Lombok, saat dirinya mewawancarai masyarakat setempat sewaktu meneliti sejarah masuknya Islam di pulau Bali.

Sedangkan menurut orang Sasak Lombok yang tinggal di Bali, Mas Pakel menjadi kesayangan Raja Karangasem karena kecakapan dan kesaktiannya. Dengan tipu muslihat, para punggawa yang iri hati membunuhnya di pantai Ujung.

Terlepas mana yang betul, hingga kini makam keramat di Ujung tersebut masih diziarahi umat Islam hingga kini. 

Paling tidak--karena minimnya literasi sezaman--ia menjadi salah satu penanda masuknya Islam ke pulau Bali. (wow/jpnn)

Baca juga:

Kalah Sakti, Utusan Mekah Gagal Islamkan Raja Bali 

Istana Raja Bali Dikelilingi Kampung Islam, Ini Sejarahnya...

Keturunan Pendekar Islam Demak Berkampung di Pulau Bali 

Di Bali, Dari Islam Waktu Telu Hingga... 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Sakti, Utusan Mekah Gagal Islamkan Raja Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler