Inilah Transkrip Pembicaraan Ayin-Urip

Dialog Telepon 10 Juni 2008 pukul 21.00

Jumat, 18 Juli 2008 – 09:40 WIB

U:Ya, Halo
A: Pak guru
U: Iya, ibu guru
A: Jadi gini ya besok itu intinya, sesuai keterangan beliau-beliau sama yang kemarinItu beliau kan dah membantu anda itu

BACA JUGA: Ayin-Urip Rekayasa Bukti

Dia menyatakan itu dari awal satu, kedua, ketiga itu tidak ada indikasi
Jadi, besok seperti itu saja

BACA JUGA: Dimungkinkan, Tersangka Kasus BI Bertambah

Seperti keterangan Bapak 1, Bapak 2 kan dibaca di BAP saya, itu bagus
Terus, intinya besok tetap konsisten pada jumlah itu, angka itu

BACA JUGA: Jam Kerja Industri Jadi 12 Cluster

Pokoknya perbengkelan itu kan sudah kan ada ininya,apa namanya...
U: Kan dulu sudah saya kasihkan itu?
A: Bukan ininya, proposal bengkel
U: Iya
A: Jadi itu bengkel kan juga logis ituItu kan dulu ada tanah di situMinta inilah gituNanti kan pasti ditanyain bagaimana saudara terdakwa keteranganya? Nanti saya bilang, ya sudah cukup, begitu memang ceritanya.
U: Ya
A: Tapi, ini harus tapi diingat besok satu itu di ujungAnda kan menghadap kedepan yang paling kiri (anggota majelis Andi Bachtiar)Anda kan menghadap ke lima rektor itu (lima majelis hakim)Anda kan menghadap lima rektor, itu yang paling kiriItu pasti dia pasti ngulitinBiasa.Namanya ujian, jadi dia pasti keras ininyaTapi anda kan penyidik, anda kan sebagai Urip ngerti hukumAnda usulkan bahwa saya juga ngerti hukum, pasal ini-ini nggak boleh men-judgement orangDia kan pokoke udah negatif tinker, sama saya gitu jugaTapi satu itu ajaPokoknya saua udah ulangannya nggak naik-naik aja gituYa?
U: Ya, baik
A: Kalau yang masalah surat itu,ungkapan ituTerserahlah anda buatnya bagaimanaYang penting intinya ituDiambil alih seolah-olah dalam keadaan beginiSaya juga bagaimanalah saya tega terhadap ibu dah terlalu baik begini, memberikan ini apa namanya soal-soal ujian pada sayaJadi saya juga nggak tau harus mengembalikan ininya bagaimana .Inilah keadaan saya sebenarnyapokoknya seperti yang saya awal ituSeperti yang punya saya awal itu
U: Ya saya konsisten kok orangnya
A: Oke, oke
U: Saya sebenarnya anu sungkan saya biasa anu kok malah ngalor ngidul gitu.
A: Nggak semula sebenarnya saya itu kan dah konsultasi itu ada baiknya kan (diam sebentar)Ini sapeyan aman nggak sih kalau saya giniin? Ini nomor Singapur
U: Nggak ini cuma sama istri kok
A: Nggak ada orang lain kan? Nggak pernah tahu orang lain kan? Ke arah TV juga ngak?
U: Nggak, nggak


Dialog 2 Ayin (A) dengan Yan (Y)

Y: Halo
A: Yan?
Y: Ya, Bu
A: Ini saya pakai nomor lainTakut yang itu nggak bersihTapi kalau punya kamu bersih.

Y: Ya
A: Jadi begini, Senin ini, itu kan Agus mereka (ajudan Ayin, Red)Itu nggak tahu institusinya nggak kasih dia berangkatTakutnya kalau minggu ini nggak ada saksi lagi, kan si Urip yang jadi saksiItu tolong buatin itu, yaYang dia suruh ungkapkan apa yang kemarin kita cerita ituPointersnya sudah saya kasih tahu kamuKalau dia itu pinjamBagaimana dia harus mengembalikan nantiMasak dia harus ngorbanin ibuDengan berbagai cara saya upayakan untuk mendapat pinjaman, dengan segala cara itu kan? Saya merayu atau membujuk gitu kan?Dimohon tidak dibebankan kepada ibu
Y: Ya, ya.
A: Bisa nggak buatin Yan?
Y: Bisa-bisa.
A: Kapan kamu buatnya?
Y: Jadi gini, apakah ibu rasa saya Senin atau Rabu saya hadir.
A: Boleh jugalah.
Y: Senin atau Rabu saya kan di sanaKan senin sudah buatSaya serahkan ke Urip Senin atau Selasa.
A: Nggak, ini dia kan sudah suruh, kemarin sudah kontakKemarin saya bilang suruh buat supaya tanpa ada
paksaan.
Y: Iya Bu, iya.
A: Saya suruh buat sendiri sesuai nuranimuDia bilang ya udah, nggak apa-apa karena dia lagi fokusDia lagi di-split juga dua kasus di luar saya, di luar Glenn ( Glenn Yusuf, mantan kepala BPPN)Jadi dia bilang ibu buatin saja, nah saya ikut sajaNanti saya ngomong pada saat bersaksi.
Y: Jadi begini Bu, saya sudah siapin nantiKalau nggak Senin, saya langsung berangkat ke tempat diaSaya diskusi sama ibu duluSetelah oke, baru saya diskusi bareng dia.
A: Coba deh sekarang kamu buatin ajaNanti kan saya kasih ke Albab (pengacara Urip, J Albab Setiawan).
Y: Oh ya sudah
A: Dia kan sudah suruh saya buatKamu sudah tahu maksudnya kan? Kamu buatin aja, kata-katanya kamu dramatisir.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien : Hak Angket BBM Jangan Putus Dijalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler