Insentif Guru MDA Terancam

Rabu, 11 Juni 2014 – 00:30 WIB

jpnn.com - SOLOK SELATAN- Ribuan guru MDA/TPA dan garin masjid di Solok Selatan (Solsel), terancam tak bisa lagi menikmati insentif dari pemkab yang biasanya dicairkan tiap bulan Juni.

Anggaran tersebut tidak bisa dianggarkan lagi di pos bantuan di bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemkab Solsel.

BACA JUGA: Jelang Libur Panjang, Permohonan Paspor Stagnan

Pasalnya, ada larangan penyaluran dana hibah secara terus menerus sebagaimana diatur Permendagri Nomor 39 Tahun 2012.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Solsel, Alwis memaparkan, biasanya para guru MDA dan garin masjid mendapatkan Rp 750 ribu per orang.

BACA JUGA: Istri Bupati Gorontalo Nyalon, Manfaatkan Kedudukan Suami

Yang menerimanya adalah 1.224 guru MDA/TPA dan 175 orang garin masjid.

Walau begitu, menurutnya Pemkab Solsel tetap berusaha agar para guru dan garin mendapatkan insentif. Caranya, akan diusulkan pada APBD Perubahan (APBD-P) 2014.

BACA JUGA: Dirikan Kampus Unair, Bupati Banyuwangi Teken MoU dengan Rektor

Itu pun jika disetujui di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masing-masing kecamatan di daerah ini.

"Kalau sudah masuk anggaran perubahan, insentif tersebut bakal diterima guru pendidikan agama dan garin masjid akhir tahun 2014 sebesar Rp 1,5 juta. Prosedural ini harus melalui telaah staf terlebih dahulu, baru rencana penyusunan di DPA kecamatan. Artinya penerimaan insentif tidak lagi disalurkan di Bank Nagari di kantor bupati Solsel, tapi sudah bisa diambil di masing-masing kecamatan," jelasnya seperti dilansir dari Padang Ekspres (Grup JPNN).

Jika sudah disetujui di DPA Kecamatan, artinya insentif bisa diterima di akhir tahun 2014 sebesar Rp1,5 juta. "Namun besar anggaran nantinya kita tak tahu, ini hanya perkiraan saja," tambahnya.

Untuk itu, dia minta kepada guru MDA dan garin masjid untuk bersabar. Sebab, jika dipaksakan masuk di anggaran Bagian Kesra, bakal melanggar aturan.

"Insentif tetap akan dibayarkan akhir tahun di anggaran perubahan Rp 1,5 juta," katanya.

Yeni, 33, salah seorang guru MDA menyebutkan, belum mendapatkan informasi kalau insentif belum bisa direalisasikan. Kata dia, biasanya tiap awal Juni guru MDA dan garin masjid sudah menerima intensif.

"Jika memang belum bisa direalisasikan, seharusnya guru MDA dan garin masjid diberi informasi. Agar mereka tak terlalu berharap dan menunggu panggilan Kesra," tuturnya. (a)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Tahan Staf Ahli Wali Kota Bontang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler