jpnn.com - PONTIANAK – Mendekati musim liburan sekolah, permintaan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I A Pontianak ternyata tidak meningkat.
Kepala Seksi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Pontianak, Hasanin mengatakan permohonan pembuatan dokumen identitas perjalanan antarnegara tersebut cenderung tetap dibanding bulan-bulan seperti ini.
BACA JUGA: Istri Bupati Gorontalo Nyalon, Manfaatkan Kedudukan Suami
Meskipun tidak meningkat suasana kantor imigrasi tetap ramai oleh masyarakat yang ingin membuat maupun memperpanjang paspornya.
“Kalimantan Barat, khususnya Pontianak ini pada musim liburan biasanya sama saja dengan bulan-bulan sebelumnya. Karena kondisi di sini berbeda dengan di Jawa. Di sini kita berbatasan langsung dengan negara tetangga, jadi masyarakat membuat paspor sudah sejak jauh-jauh hari, sehingga siap berangkat kapan saja,” ungkapnya kepada Pontianak Post (Grup JPNN), Selasa (10/6).
BACA JUGA: Dirikan Kampus Unair, Bupati Banyuwangi Teken MoU dengan Rektor
Di Jawa dan daerah-daerah lainnya, lanjut dia, permintaan pembuatan paspor akan meningkat signifikan saat menjelang musim liburan sekolah dan musim haji.
Menurut Hasanin, rata-rata setiap harinya Kantor Imigrasi Pontianak mampu menyelesaikan 150-an paspor baru. Sementara kuota yang diberikan Imigrasi pusat kepada Kantor Imigrasi Pontianak adalah 175 paspor per hari. Biaya pembuatan paspor untuk yang 48 halaman adalah Rp 255 ribu, dan paspor 24 halaman 105 ribu. Meskipun paspor 24 halaman jauh lebih murah biaya pembuatannya, namun peminatnya sangat sedikit.
BACA JUGA: Kejaksaan Tahan Staf Ahli Wali Kota Bontang
“Pembuat paspor 24 halaman hanya satu persen saja. Hampir semuanya ingin yang membuat 48 halaman. Ini karena imej bahwa paspor 24 halaman itu diperuntukkan untuk TKI. Padahal tidak seperti itu. Paspor 24 halaman itu untuk siapa saja dan biaya pembuatannya lebih efesien, terutama untuk mereka yang jarang pergi ke luar negeri,” papar dia.
Sementara untuk kedatangan warga negara asing yang datang ke Kalbar, Badan Pusat Statistik mencatat mengalami penurunan.
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Barat pada April 2014 mencapai 20.85 orang, mengalami penurunan sebesar 10,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pintu masuk para turis asing masih mengandalkan Entikong dan Bandara Supadio Pontianak. Jumlah wisman yang masuk melalui Entikong sendiri turun 15,83 persen.
Sedangkan mereka yang datang lewat jalur udara malah naik, meski hanya 4,30 persen. Walaupun demikian, Entikong masih menjadi pintu yang paling banyak dilewati oleh wisman.
“Entikong memberikan kontribusi sebesar 68,59. Sementara sisanya 31,41 persen melalui pintu masuk Pontianak atau Bandara Supadio.
Pada bulan April, menurut data Kantor Imigrasi Pontianak, hanya 35 orang saja yang memanfaatkan Visa on Arrival. Kebanyakan berasal dari Australia, Tiongkok dan Inggris.
Visa on arrival, yang artinya pemegang paspor diwajibkan mengurus visa saat kedatangannya di bandara asing dengan membayar sejumlah biaya administrasi. Jadi tidak perlu mengurus visa sebelumnya di negara asal, karena bisa mengurusnya di negara tujuan. Visa on Arrival ini biasanya berlaku untuk kunjungan singkat seperti liburan atau kunjungan sosial. (ars)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewati Trans Sulawesi Antre
Redaktur : Tim Redaksi