Insiden Polsek Sinak: Pintu Belakang Dibuka, 25 Orang Menyerang

Selasa, 29 Desember 2015 – 08:46 WIB
Keluarga korban Tragedi Polsek Sinak, tak kuasa menahan tangis menyambut jenazah personel Polri yang gugur. Foto: dok/Cendrawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Tiga personel Polri nan bertugas di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, yaitu Bripda Ilham, Briptu Muhamad Rasyid Ridho Matdoan, Bripda Muhamad Armansyah gugur saat markas mereka diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (27/12) sekitar pukul 20.15 WIT.

Dalam penyerangan tersebut, dua anggota Polsek Sinak lainnya yaitu Briptu Dumapa dan Bripda Riyan yang mengalami luka tembak di tangan berhasil selamat. Selain menewaskan tiga anggota Polsek Sinak, pelaku penyerangan yang diduga berjumlah 25 orang juga membawa kabur senjata dan amunisi yang ada di Mapolsek Sinak. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah pucuk senjata dan amunisi yang dibawa kabur pelaku.

BACA JUGA: Pluralisme Alami: Setengah Abad Gereja Bersebelahan dengan Masjid

Seperti dikutip dari Cendrawasih Pos, Selasa (29/12), Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Patrige mengatakan, saat terjadi penyerangan 5 anggota Polsek Sinak yaitu Briptu Ridho, Bripda Arman, Bripda Ilham, Briptu Suma dan Bripda Ryan sedang menonton televisi di ruang penjagaan. “Jadi saat itu seluruh ruangan sudah ditutup dan mereka sedang mengawasi di pos penjagaan,” ujar Patrige.

Tidak lama kemudian tenaga bantuan Polsek Sinak berinisial DK yang sudah bekerja kurang lebih empat tahun, membuka pintu belakang secara diam-diam. “Lewat pintu belakang yang dibuka oleh tenaga bantu Polsek Sinak ini, kurang lebih 25 orang anggota KKB masuk dan langsung menyerang dan melepaskan tembakan ke anggota yang berada di ruang penjagaan,” ungkap Patrige.

BACA JUGA: Sebelum Tewas Tergencet, Sopir Truk Bereriak: Allah... Allah...

Tembakan pertama yang dikeluarkan KKB yang melakukan penyerangan menurut Ptrige mengenai tangan Bripda Riyan yang kemudian menyelamatkan diri melalui ruang Wakapolsek dan melompat melalui jendela dan langsung menuju Koramil untuk meminta bantuan.

Selain Bripda Riyan, Briptu Dumapa juga langsung menerobos sekitar 15 anggota KKB yang ada di depannya untuk selanjutnya menyelamatkan diri ke Koramil sambil berteriak minta tolong. “Sementara tiga anggota lainnya, tidak sempat menyelamatkan diri karena sudah terkepung dan mereka ditembak KKB hingga tewas di TKP,” ucap Patrige.

BACA JUGA: Oh My God! Ada Ayah Tega Setubuhi Anak, Ngaku-nya Doyan Video Porno

Tenaga bantu yang membuka pintu belakang Mapolsek Sinak menurut Patrige, diduga kuat terlibat dalam aksi penyerangan tersebut. Sebab sebelumnya sempat terdengar bunyi tembakan dari belakang Mapolsek Sinak yang diduga sebagai tanda bagi DK untuk membuka pintu. “Jadi setelah penyerangan, DK kabur bersama anggota KKB,” ungkap Patrige. 

Untuk pelaku penembakan menurut Patrige pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan yang ditangani langsung Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw. “Kapolda yang pimpin langsung penyelidikan awal dan data yang sudah ada akan diperkuat termasuk kelompok mana yang melakukan aksi penyerangan ini,” bebernya. 

Polisi sendiri belum mengetahui dari kelompok mana apakah Militer Murib, Leka Telenggen atau Goliath Tabuni sebab semua memiliki senjata. Begitu juga dengan senjata yang dirampas belum bisa dipastikan jumlahnya karena masih menunggu olah TKP oleh tim Inavis Papua. 

Hanya Patrige mengakui ada beberapa senjata laras panjang yang hilang berikut amunisi. “Beberapa sumber mengatakan 7 pucuk, ada juga 6 dan 5 tapi belum jelas,” tambah perwira melati tiga ini. 

Dan untuk pengejaran dikatakan ada 50 personel gabungan Brimob dan Reskrim yang dikirim ke Puncak. (jo/ade/nat/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pilu Ibu yang Tewas Dibunuh Anak Kandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler