jpnn.com, SURABAYA - Warga RW III Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur tampak sibuk, Kamis (18/5). Mereka sedang kerja bakti.
Dibantu anggota Satpol PP, warga terlihat membersihkan kerak yang menempel di dinding kampung.
BACA JUGA: Urus Izin Investasi di Indonesia 2 Bulan, Vietnam 2 Pekan
Camat Sawahan, M Yunus mengatakan, kegiatan tersebut cukup penting. Pasalnya Kampung Putat Jaya terpilih sebagai wakil Surabaya dalam ajang lomba kebersihan kampung tingkat Jawa Timur.
”Penilaian akan dilakukan pada tanggal 22 Mei mendatang,” katanya disela kerja bakti, Kamis (18/5).
BACA JUGA: Suami Istri Sepakat Balik ke Cinta Pertama Pasangan Sejenis
Yunus menjelaskan, alasan terpilihnya kampung Putat Jaya sebagai wakil Surabaya terjadi setelah eks lokalisasi Dolly tersebut menjadi kampung dengan kebersihan dan inovasi terbaik di Surabaya.
Menurutnya, hal itu tak lepas dari indahnya kampung lewat goresan mural yang ada.
BACA JUGA: Innalillahi, 6 Santri Tewas Tenggelam di Bekas Galian
”Kami juga ingin memberi tema pada mural di setiap sudutnya, sehingga ada daya tarik bagi warga Surabaya maupun luar Surabaya untuk berkunjung. Kalau sudah berkunjung jelas akan membawa dampak positif peningkatan ekonomi warga sekitar” kata Yunus.
Selain itu, kampung Putat Jaya dianggap kreatif karena mampu menghasilkan wirausahawan muda yang mulai mendunia. Sebut saja Pomade, Samijali atau batik Dolly yang mulai terkenal.
Hal itu didukung besarnya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan kampung. Sehingga membuat kampung tampak asri.
Yunus menambahkan, nantinya dalam lomba tersebut Surabaya akan bersaing dengan tiga kota besar yang ada di Jatim.
Semenatara itu, Sekertaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Aditya Wasita mengaku, banyak hal yang harus dilakukan agar kampung Putat Jaya jadi kampiun.
Salah satunya adalah memperhatikan pemilahan sampah. “Jangan sampai ada sampah yang berserakan. Pengelolaan sampah juga harus ditingkatkan,” katanya.
Tak hanya itu, penghijauan kampung juga harus dilakukan saat penjurian. Karena itu, ia ingin agar warga memasang banyak tanaman disekitar wilayah tersebut.
Selain itu, kesehatan juga harus diperhatikan. “Tak perlu menanam pohon. Mungkin bisa melakukan penghijauan dengan pot gantung yang dipasang,” lanjutnya.
Aditya berharap apa yang sudah dicapai kampung Putat Jaya bisa menjadi inspirasi dan memberikan semangat bagi kampung-kampung lain di Surabaya untuk bisa maju. (gus/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Pelajar SMP, Diberi Teh, Tertidur, Ada yang Ikut Lalu Buka Baju
Redaktur : Tim Redaksi