JAKARTA -- Perburuan terhadap istri MNazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, resmi dilakukan
BACA JUGA: Mesin Mafia Anggaran Harus Dipreteli
Interpol memasukkan nama tersangka kasus korupsi pengadaan alat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) itu sebagai buron internasionalDalam situs Interpol yakni https://www.interpol.int/public /data/wanted/notices/data/2011 /90/2011_46190.asp menyebutkan jika Neneng adalah buronan yang diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BACA JUGA: Elit Terima Manfaat, Imbasnya ke Masyarakat
Disebutkan juga jika perempuan kelahiran 15 Februari 1982 asal Pekanbaru itu dicari karena kasus korupsiNeneng menjadi buronan setelah KPK menetapkan Neneng sebagai tersangka yang berpotensi merugikan negara Rp 3,8 miliar dari nilai kontrak Rp 8,9 miliar
BACA JUGA: Tak Semestinya Mantan Panitera MK jadi Tersangka
Dia diduga terlibat proses subkontrak proyek dari rekanan PT Alfindo Nuratama Perkasa kepada PT Sundaya IndonesiaKepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Maryoto Sumadi mengatakan, dari penelusuran intelijen imigrasi, Neneng saat ini berada di MalaysiaDia berada di negeri Jiran setelah meninggalkan Kolombia 25 Juli laluDi Kolombia, Neneng sempat bersama Nazaruddin"Itu hasil intelejen kami," ujar Sumadi, kemarin.
Dengan terpampangnya wajah Neneng di situs Interpol, secara otomatis pihaknya juga mulai mencabut paspor ibu tiga anak itu secara permanenSebelumnya imigrasi sudah pernah melakukan pencabutan, namun itu bersifat sementara saat dia dicari KPK"Setelah ini akan kirim surat terkait pencabutan itu," imbuhnya.
Surat tersebut, lanjut Maryoto, akan disampaikan kepada seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh duniaSelain itu, kantor kedutaan asing di Indonesia juga akan dikirimi surat serupaTujuannya, untuk memberitahukan bahwa Neneng adalah buronan"Kami berharap mereka bisa membantu menangkap," katanya.
Meski demikian, dia tidak menutup manat jika Neneng bisa selicin suaminyaSebab, keberadaannya di Malaysia juga belum terbukti selama dia tidak tertangkap di negeri pimpinan Najib Tun Razak ituSebab, Maryoto menyebut Neneng masih bisa leluasa pergi ke negara lain"Masih bisa dilakukan karena paspor fisiknya masih ada di dia," tuturnya
Nah, agar buruannya tidak lepas, imigrasi akan membentuk sebuah tim untuk melakukan pencarianKemungkinan besar, tim tersebut nantinya mirip seperti tim gabungan yang memulangkan NazaruddinTerdiri dari Polri dan KPK
Kalau Neneng memang berada di negara tetangga, seharusnya mereka bisa menangkap lebih cepatSebab, jauh sebelum Nazaruddin tertangkap aparat kepolisian juga sudah menyebut jika dia berada di MalaysiaLengkap bersama anak-anaknya yang dititipkan ke kerabat Nazaruddin.
Neneng sendiri sempat diduga menemani Nazaruddin saat berada di Cartagena, KolombiaInterpol Kolombia juga pernah menyebut saat menangkap Nazaruddin, ada dua orang pria dan satu perempuanNamun, kabarnya Neneng tidak ditangkap karena saat itu dia belum masuk buronan Interpol.
Sementara itu, meski Neneng sudah masuk dalam daftar buruan Interpol, namun tim khusus untuk memburunya belum dibentuk seperti halnya saat menangani NazaruddinMenurut Menko Polhukam Djoko Suyanto, tim baru dibentuk jika keberadaan Neneng telah diketahui"Tim dibentuk kalau sudah ditemukan lokasinya," kata Djoko.
Dia mengatakan, aparat penegak hukum, baik KPK maupun kepolisian telah menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran terhadap NenengSementara negara anggota Interpol juga akan ikut melacaknya"Negara anggota (Interpol) bergerak secara otomatis," katanya.
Di bagian lain, O.CKaligis dan rekan-rekannya, anggota kuasa hukum Nazaruddin, kemarin menemui kliennya di Mako Brimob Kelapa Dua DepokDi sana, mereka berbincang tentang status Neneng yang kini ditingkatkan menjadi buron InterpolMenurut pria yang akrab disapa OCK itu, Nazaruddin tak kaget dengan status baru ibu dari anak-anaknya itu
Menurut Aldilla Warganda, salah satu anggota kuasa hukum Nazaruddin sangat kecewa dengan apa yang dilakukan KPK tersebutKatanya, itu sangat berlebihanNazaruddin, lanjut dia, membandingkan dengan apa yang dilakukan KPK terhadap Nunun, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Goeltom"Kalau Neneng sampai dikejar-kejar seperti iniTapi kalau Nunun kok tidak seheboh ini," kata Aldila dengan nada tinggi
Dia menambahka bahwa peningkatan status Neneng itu adalah upaya untuk melemahkan NazaruddinBuktinya, kata dia, banyak buron Interpol yang tidak diburu segetol Neneng dan Nazaruddin"Kan biasanya orang-orang dicari dulu kesalahannya baru orangnyaTapi kalu Neneng dicari dulu orangnya," imbuhnya
Nazaruddin pun berharap agar kasus yang menimpa istrinya dikawal banyak orang agar tidak terjadi penyimpanganSelain itu, dia meminta agar Komisi III memanggil para pimpinan KPK untuk melakukan gelar perkara agar masyarakat luas tahu bagaimana sebenarnya penanganan kasus tersebut
Tentang surat Nazaruddin yang tidak digubris presiden SBY, Aldila Warganda mengatakan, sebenarnya surat Nazaruddin kepada SBY bukanlah surat untuk meminta agar ada intervensiTapi itu adalah surat biasa yang dikirim anak bangsa kepada bapaknya"Nggak usah terlalu dibesarkan-besarkanItu biasa saja," ucapnya.
Ternyata Nazaruddin dari tempat tahananannya kembali bernyanyi sumbangKali ini yang menjadi target nyanyian Nazaruddin adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas"Tiga hari sebelum pemilihan Ketua KPK di DPR, Pak Busyro menemui Nazaruddin di sebuah restoran di KemangDia meminta dukungan," kata OC Kaligis kepada Jawa Pos.
Menurut OCK, hal tersebut disampaikan Nazaruddin kepada dirinya saat menjenguk di Rutan Mako Brimob kemarinDia melanjutkan, Busyro menemui kliennya untuk meminta dukungan kepada Partai Demokrat agar bisa dimenangkan senbagai Ketua KPK"Dia (Busyro) takut karena Pak Bambang (Bambang Widjojanto) didukung Partai Golkar," imbuhnya
Bukan hanya ada Nazaruddin dan Busyro yang ada dalam pertemuan tersebutMenurutnya, ada satu orang yang menemani Nazaruddin kala ituTapi OCK tak mau memberitahu siapa orang tersebutBahkan saat ditanya apakah ada bukti pertemuan tersebut, OCK enggan menerangkanHingga tadi malam Busyro Muqoddas belum bisa dikonfirmasiBaik telepon maupun SMS yang dikirim koran ini tidak direspons(kuh/fal/dim/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Tetapkan Tersangka Baru Kasus Surat MK
Redaktur : Tim Redaksi