Investasi Listrik Merugi, Elektrifikasi Terhambat

Rabu, 12 November 2008 – 19:54 WIB
JAKARTA - Upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di tanah air dengan melibatkan swasta nampaknya masih mengalami hambatanAlasannya, saat ini investasi di sektor listrik masih merupakan investasi yang merugi.

Pada rapat kerja dengan Panitia Ad Hoc II DPD di Jakarta, rabu (12/11), Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar melontarkan sinyal negatif bagi swasta yang ingin berinvestasi di sektor listrik

BACA JUGA: Harga Solar Harus Turun

Menurutnya, sampai saat ini investasi di sektor listrik masih merupakan proyek rugi.

"Biaya produksi listrik PLN itu Rp 1300/Kwh, sementara kita menjualnya hanya Rp 630/Kwh
Kita rugi investasi Rp 650

BACA JUGA: Beleid Izin Impor Mesin Bekas Diperpanjang

Ini sinyal kepada investor untuk hati-hati berinvestasi di sektor listrik," ujar Fahmi.

Menurutnya, sampai saat ini PLN masih merugi karena harus mensubsidi pelanggan akibat harga jual yang jauh di bawah harga produksi
"Subsidi untuk PLN mencapai Rp 88 triliun," sebutnya.

Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro juga mengakui bahwa peran perusahaan listrik swasta sampai sat ini masih relatif kecil

BACA JUGA: Bank Asing Fokus Agrobisnis

Meski demikian Purnomo menegaskan bahwa pelinbatan swasta dalam sektor listrik tetap amat penting mengingat keterbatasan pemerintah maupun PT PLN.

Purnomo menyebutkan, total kapasitas terpasang listrik saat ini sebesar 29.885 mega watt (MW)Dari total kapasitas terpasang, 24.924 MW (83,40%) berasal dari pembangkit milik PLNSementara kapasitas terpasang pembangkit swasta hanya sebesar 4.044 MW (13,53%)"Sedangkan pembangkit terintegrasi sebesar 916 MW atau 3,07 persen," sebut Purnomo.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Pos fokus Seriusi Logistik dan Microfinance


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler