Investor Tanam Rp 3,3 Triliun di Industri Pupuk

Kamis, 13 Juli 2017 – 01:04 WIB
Gudang Pupuk. Foto: ilustrasi dokumen JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Investor masih memandang Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pasar yang potensial.

Sampai dengan triwulan  pertama 2017 terdapat sepuluh proyek melalui investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang izinnya diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim.

BACA JUGA: Pegadaian Catat Peningkatan 15,46 Persen

Kepala DPMPTSP Kaltim Diddy Rusdiansyah mengungkapkan, sepuluh proyek ini menghasilkan investasi senilai Rp 4,88 triliun dan menyerap 1.010 tenaga kerja.

Sebaran lokasi proyek terdapat di Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, Paser, dan Kutai Barat.

BACA JUGA: Ekspor Migas Naik 12,84 Persen

“Perizinan penanaman modal diberikan untuk sektor usaha seperti pertanian, industri, dan lain-lain," ucap Diddy, Raby (11/7).

Bila diperinci menurut subsektor usaha, industri pupuk kimia di Bontang memberikan kontribusi tertinggi bagi pemasukan investasi Kaltim dari sisi PMDN. Nilainya sekitar Rp 3,39 triliun.

BACA JUGA: Lama Tak Begituan, Sipri Bawa Bocah Lugu ke Ruang Tamu dan Kamar Mandi

Menurut Diddy, kebutuhan pupuk memang diprediksi bakal terus meningkat. Terutama untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Proyek ini juga diyakini amat strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan upaya mewujudkan swasembada pangan.

“Kebutuhan pupuk pasti meningkat di tengah gencarnya pemerintah menambah luas lahan. Baik pertanian maupun perkebunan. Peluang ini yang dilihat investor bergegas menambah produksi," jelasnya.

Pada posisi kedua penyumbang PMDN  masih dari sektor pertambangan. Ada tiga proyek yang disiapkan.

Proyek pertama bernilai Rp 280 miliar, kedua Rp 250 miliar, dan ketiga Rp 2,14 miliar.

Subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan industri pengolahan pangan juga telah dilirik investor.

Pada triwulan pertama terdapat dua proyek dengan total Rp 206,72 miliar.

Disusul subsektor kehutanan dengan dua proyek yang dikerjakan masing-masing bernilai Rp 32,13 miliar dan Rp 12 miliar.

“Sebenarnya untuk sektor tersier seperti infrastruktur listrik, gas, dan air investasinya sudah direalisasikan. Namun, karena nilainya belum dilaporkan berapa yang terserap di proyek ini jadi belum tercatat dalam pembukuan kami," terangnya. (roe/riz/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Dalami Keterlibatan JK dengan Jaringan Teroris


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler