IPO Dinilai sebagai Jalur Murah Sehatkan BUMN

Rabu, 15 Desember 2010 – 16:25 WIB
JAKARTA - Pemerintah tampaknya semakin bersemangat untuk membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turun ke lantai sahamPenjualan saham BUMN ke publik lewat mekanisme initial public offering (IPO), dinilai sebagai langkah yang paling aman dan paling murah untuk menyehatkan BUMN.

Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Fuad Rachmany mengatakan, perihal BUMN terbuka untuk IPO saat ini, sering mendapat sorotan bahkan kritikan tajam dari banyak pihak

BACA JUGA: Dunia Perbankan Indonesia Masih Baik

Bahkan tak jarang katanya, banyak yang menanyakan bahwa kalau tujuan IPO adalah untuk mendapatkan modal, mengapa BUMN tidak meminjam uang saja pada bank.

"Pertanyaan ini sering (dilontarkan) kepada saya, dan akan saya jelaskan
Kalau BUMN ingin ekspansi, misalnya membangun pabrik, mengembangkan perusahaan dan lainnya, maka mereka butuh modal

BACA JUGA: Ekonomi Indonesia Bisa Ekspansi Hingga 2016

Kalau meminjam ke bank, artinya harus bayar bunga dari 12-13 persen
Ini jumlah besar

BACA JUGA: Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 84 T

Lebih baik mereka beli mesin, lalu bisa mengembangkan usaha," jelas Fuad, dalam diskusi bersama wartawan, Rabu (15/12), di Hotel Borobudur, Jakarta.

Disebutkan Fuad lagi, daripada harus membayar bunga secara periodik, maka perusahaan lebih baik mencari sumber pembiayaan yang lebih murah dan tak beresikoMaka, IPO atau right issue dengan melibatkan publik di dalamnya, dinilai sebagai langkah yang paling aman dan paling murah.

"Modal yang murah dan sehat itu cuma bisa didapatkan perusahaan (BUMN) dari sahamSaham itu, tidak bisa dipungkiri adalah pembiayaan paling murah, karena publik yang memiliki saham, masih bisa ditawar untuk pembagian dan pembayaran dividenIni memberikan ruang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha," jelasnya.

Namun, kata Fuad pula, tidak seluruh perusahaan bisa membuka luas pintu modal mereka dari pasar sahamKarena ada juga perusahaan yang merupakan usaha keluarga, yang tidak berkenan untuk dikuasai sahamnya oleh publikHal yang sama juga dilakukan pemerintah, dengan tidak menjadikan semua BUMN melakukan IPO.

"Tapi tujuan dari IPO itu jelas baikBila sebelumnya, tanpa IPO, publik tidak tahu tentang kondisi BUMN tersebut, maka setelah IPO nantinya publik bisa ikut mengawasiJustru harusnya, publik banyak diuntungkan dengan adanya IPO pada BUMN-BUMN," kata Fuad.

Yang terjadi saat ini, kata Fuad lagi, baru saja ada perusahaan atau BUMN yang melakukan IPO, masyarakat sudah duluan melakukan kecaman atau kritikanPadahal menurutnya, pemerintah tidak mungkin lepas tangan begitu saja dalam mengawasi berjalannya IPO suatu BUMN.

"Sekarang, harusnya jangan ribut-ribut duluKarena semuanya sudah ada prosedurnyaBiarkan dulu perusahaan itu masuk pasar modal, karena dari kita (Bapepam-LK) pasti akan mengawasiSemuanya pasti transparan, karena BUMN yang masuk pasar modal wajib punya internal audit dan komite auditJadi, ada syarat yang harus mereka penuhi pada kita," tegas Fuad(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laporan Keuangan Pemda Masih Belum Baik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler