JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) menilai pergantian Kepala Badan Inteligen Negara tidak sesuai dengan tuntutan demokrasiPasalnya, BIN masih dipimpin oleh militer
BACA JUGA: Hasil Survei, Kerja SDA Paling Memuaskan
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menegaskan bahwa pergantian ini menunjukkan perwira Polri Jendral Sutanto yang dipercaya mengemban jabatan tertinggi di bidang intelijen negara telah gagal menjalankan tugas.
Sehingga, kata dia, jabatan Kepala BIN kembali diserahkan kepada tentara, yakni Marciano Norman
Dijelaskan Neta, pergantian Sutanto ke Marciano, memberikan efek buruk bagi citra dan kinerja polri ke depan
BACA JUGA: Budaya jadi Kekuatan Kemajuan Bangsa
Menurut dia, pergantian itu akan membawa perubahan radikan di BINIPW berharap Marciano dapat membawa BIN menjadi profesional dan bisa melakukan deteksi dini terhadap pihak-pihak asing yang berusaha merongrong NKRI
BACA JUGA: Langgar UU, TV Swasta Renggut Hak Publik
"Baik rongrongan sosial, politik maupun ekonomi," katanyaNeta menegaskan dengan begitu BIn di bawah Marciano tidak dituding sebagai alat kekuasaan, untuk mengantisipasi 2014"Dan mengawal serta menggolkan kader SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di pilpres (pemilihan presiden) 2014," kata Neta menegaskan(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPI Terima 2.540 Laporan Isi Siaran Televisi
Redaktur : Tim Redaksi