Irjen Napoleon Ungkit soal Istri Pertama pada Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Jumat, 22 Juli 2022 – 16:05 WIB
Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte. Foto: dok. JPNN/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte menyebut senjata api (senpi) bagi polisi ibarat istri pertama.

Hal itu diungkap Irjen Napoleon Bonaparte menanggapi pertanyaan seputar prosedur penggunaan senpi bagi anggota Polri.

BACA JUGA: Soal Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, Irjen Napoleon: Jangan Cemen

Prosedur tersebut ramai menjadi perbincangan menyusul baku tembak antara Bharada E dengan Yosua Hutabarat atau Brigadir J, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Konon, Bharada E menggunakan senpi jenis Glock 17 dalam insiden yang menewaskan Brigadir J itu.

BACA JUGA: Kasus Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Irjen Napoleon: Penyidik Biasa Saja Bisa Mengungkapnya

"Senjata itu, dari (masa) pendidikan sudah dibilang, adalah istri pertama. Jadi, saya bilang sama istri saya, Anda cuma istri kedua," kata Napoleon di PN Jaksel pada Kamis (21/7).

Napoleon menjelaskan, senjata api sebagai istri pertama anggota Polri tidak boleh digunakan oleh orang lain.

BACA JUGA: 6 Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Istri Ferdy Sambo Hanya Menangis, Napoleon Langsung Menyengat

"Maksudnya istri pertama tidak boleh dipakai orang lain, tidak boleh," kata Napoleon.

Menurut terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap M Kece itu, senpi memiliki merek, nomor, dan nama pemiliknya.

"Dibawa ke mana-mana, ke kamar mandi pun dibawa. Tidak boleh dititipkan, dipakai orang lain. Jadi, kalau itu terjadi, pelanggaran berat," tutur Napoleon.

Syarat Anggota Polri Pegang Senpi

Napoleon lalu membeberkan syarat seorang anggota Polri mendapatkan senjata api.

Syaratnya, anggota Polri secara psikologis tak boleh temperamen dan harus mahir menggunakan senjata api yang dipegang.

Napoleon juga menyebut pangkat dan jabatan anggota Polri memengaruhi kepemilikan senjata api. "Iya dong (pangkat dan dan jabatan berpengaruh)," ujarnya.

Menurut Napoleon penggunaan dan kepemilikan senjata api diatur oleh pemimpin kesatuan masing-masing anggota.

"Yang saya tahu untuk penggunaan senjata itu semua diatur kebijakannya oleh pimpinan kesatuan dan departemen yang menanganinya. Contohnya kalau di Mabes itu Baintelkam. Silakan ditanyakan kepada Baintelkam," tutur Napoleon.

Tentang Glock 17 yang digunakan Bharada E, Napoelon memberi komentar diplomatis.

"Bukan hak saya untuk menjawab, karena tadi saya bilang, itu tergantung kebijakan pimpinannya," tutur Napoleon Bonaparte. (cr3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Berhijab Ini Ditangkap Polisi, Kasusnya Bikin Miris Hati


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler