jpnn.com - BOGOR - Di saat sejumlah daerah mulai mengalami banjir dan curah hujan tinggi, Bogor sebagai daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Hujan justru mengalami krisis air bersih. Pemerintah Kabupaten Bogor bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih buat masyarakatnya.
Seperti yang terjadi di Kampung Pancuran, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Sebanyak 42 warga disana harus mendapatkan pengobatan di puskesmas setempat. Mereka keracunan akibat mengonsumsi air yang tercemar. Padahal, air tersebut merupakan satu-satunya sumber yang dimiliki warga dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Rakyat Kalbar... UMP Naik 11,5 Persen Jadi Segini
“Kami di sini krisis air bersih. Terlebih saat ini, sumber air satu-satunya yang kami miliki membuat kami keracunan,”keluh Adi (34) salah satu warga yang keracunan air.
Akibat keracunan tersebut, warga di kampungnya menjadi kebingunan untuk mendapatkan sumber air bersih yang aman dikonsumsi. Sejumlah warga memilih untuk mencari sumber air bersih lainya. Meskipun harus lintas kecamatan.
BACA JUGA: Tanah Bergeser, 156 KK Tinggalkan Rumah
“Kami tidak berani lagi mengonsumsi air dari mata air tersebut. Sekarang saja efek keracunan masih terasa,” tuturnya, seperti dilansir dari Radar Bogor, Senin (30/11).
Akibat mengonsumsi air tersebut, 42 warga yang keracunan mengeluhkan rasa mual pusing serta demam. “Setelah meminum air tersebut, badan kami langsung panas dan lemas, kepala pusing serta mual-mual,”katanya.
BACA JUGA: Pulang Sekolah Selalu Ditemani Paman, Kini Hamil Tujuh Bulan
Keracunan tersebut tidak hanya menyerang orang dewasa, namun sejumlah anak-anak pun turut menjadi korban. Dari 42 warga, sebanyak 20 korban merupakan anak-anak.
“Iya banyak anak-anak yang juga menjadi korban keracuan air di Kampung Pancuran, Desa Sukamakmur. Namun dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” kata Sekdes Desa Sukamakmur, Badrudin.
Terkait penyebab keracunan, Pak Sekdes belum bisa berkata banyak. Namun banyaknya penambangan tanah dan pasir di Sukamakmur bisa menjadi salah satu penyebabnya. “Kalau untuk penyebabnya, kami belum tahu,”ujarnya.
Dia berharap, BLH Kabupaten Bogor segera turun ke lokasi untuk melakukan uji lab kandungan air yang membuat warga keracunan tersebut. “Saya berharap BLH bisa mengecek kandungan airnya. Karena mata air tersebut merupakan sumber air bersih bagi warga Sukamakmur,” tandasnya.
(all/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Rentetan Pembacokan Beruntun, Aksi Balas Dendam Tanpa Akhir
Redaktur : Tim Redaksi