Tak seperti lazimnya peringatan ulang tahun pernikahan yang dirayakan dengan suka cita, pesta dirancang seadanya
BACA JUGA: JK Pastikan Golkar Bantu Fadel Muhammad
Tempatnya di rumah Siti Fadilah, kompleks perumahan pejabat negara Jalan Denpasar Raya, Jakarta PusatBACA JUGA: BLT Dipolitisir, Infrastruktur Diabaikan
Di puncak acara, Siti lalu memberikan kado kepada sang suami dengan menyanyikan sebuah lagu
I give to you and you give to me,
True love, true love
BACA JUGA: BMKG Diminta Lebih Cepat Sajikan Info Cuaca
So on and on it will always be,
True love, true love
For you and I have a guardian angel
On high with nothing to do,
But to give to you and to give to me,
Love forever true
Tembang True Love yang dipopulerkan Frank Sinatra itu dibawakan dengan tersendat-sendat karena isak tangis SitiWanita yang juga dikenal sebagai dokter spesialis jantung itu tampak berdiri di panggung 2 x 3 meter dengan tinggi sekitar 30 sentimeter yang didirikan secara dadakanTepat di sisi kanan panggung terdapat sebuah ruangan berkaca lebarDi dalamnya tampak terbaring lemah sang suami, Supari
Ketika Siti menyanyikan lagu itu, dari balik kaca Supari tampak berulang-ulang mengacungkan jempol dan mengisyaratkan kebahagiaanIbu tiga putra itu pun lalu membalas dengan isyarat tangan dan tatapan mesra
Pesta itu memang sengaja digelar untuk memenuhi salah satu permintaan sang suamiMenurut Siti, sejak divonis tak akan bisa bertahan dari penyakit kanker darah, suaminya selalu berdoa agar bisa melampaui vonis dokter dan diberi waktu oleh Sang Pencipta untuk melangsungkan ulang tahun pernikahan yang ke-36.
Siti mengaku tak pernah berhenti bersyukur suaminya masih mendapat kesempatan menemani keluargaMenurut wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah, 6 November 1949, sang suami didiagnosis menderita kanker darah saat penyakit itu menggerogoti kesehatannya sejak awal November 2008.
''Ini adalah lagu paling syahdu dan menyayat yang saya nyanyikan sepanjang hidup saya,'' ujar Siti tentang lagu True Love yang dibawakannya''Beliau (Supari) sempat divonis dokter hanya bertahan sampai 11 Februari silamTapi, alhamdulillah, ternyata masih diberikan waktu oleh Allah,'' katanya.
Dari balik ruangan kaca, Supari yang tampak mengetahui arah pembicaraan mengangguk dan melambai kepada Jawa PosDi tubuh Supari tampak menempel sejumlah selang dan peralatan medisMeski sedang sakit, wajah Supari terlihat berseri-seri dan dengan seksama memperhatikan satu per satu para tamu dan undangan yang hadir di rumahnya malam itu.
Malam itu sang suami memang ''dipinjam'' dari tempat perawatannya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dibawa ke kediamannyaSepanjang acara malam itu, Supari hanya bisa menyaksikan atraksi di panggung dari balik bilik kacaBeliau berinteraksi dengan para tamu dan undangan dengan mengacungkan jempol, tersenyum, dan sesekali melambai
Acara itu memang sudah dirancang sejak jauh-jauh hariNamun, acara tersebut nyaris dibatalkan karena kondisi kesehatan Supari yang tak stabilBahkan, pemesanan katering dan perlengkapan pesta pun dibatalkan''Tapi, bersyukur sore harinya beliau sudah kembali normal sehingga makanan dan segala persiapannya itu dipesan lagi secara mendadakKami sempat deg-degan, beruntung masih ada tamu yang hadir,'' kelakar Siti yang juga pernah menjadi dokter Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, itu.
Sebagian besar tamu yang datang tampak menahan diri untuk tidak berbicara terlalu keras atau tertawa berlebihanMereka umumnya ingin menjaga kenyamanan Supari yang masih tergolek sakit
Pada pukul 22.30, Supari kembali diangkut ambulans untuk melanjutkan perawatan di RSCMSiti yang melepas suaminya sampai ke dalam mobil ambulans tampak tak kuasa menahan haruKetika mobil bernopol B 2530 EX meninggalkan halamannya, nenek tiga cucu itu tampak lemas.
''Tak ada manusia yang bisa melawan kehendak IlahiYang jelas, saya sudah berkomitmen untuk terus bekerja dengan baik dan amanah,'' kata Siti dengan mata berkaca-kaca(zul/el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barindo se-Sumatera Bulat Dukung SBY
Redaktur : Tim Redaksi