Isran Noor Jago Merayu, Presiden Jokowi Diam Lantas Tertawa, Lokasi IKN di Kalteng Batal

Sabtu, 26 Maret 2022 – 08:26 WIB
Ritual adat Presiden Jokowi bersama 34 gubernur dalam rangka penyambutan pembangunan IKN Nusantara di titik nol lokasi pembangunan Istana Negara. Foto : Biro Pers Sekretariat Kepresidenan.

jpnn.com, BALIKPAPAN - Presiden Joko Widodo mengumukan ibu kota negara akan dipindah dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), pada 26 Agustus 2019.

Belakangan, Presiden Jokowi memilih IKN Nusantara sebagai nama ibu kota negara yang baru.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Luhut Binsar Minta Anggaran Rp 400 Triliun Dihabiskan, Anies Baswedan Menutup Mata, Presiden Marah

Ternyata ada sebuah perjuangan dan lobi-lobi agar Kaltim bisa terpilih menjadi lokasi IKN Nusantara.

Sosok yang dianggap sangat berperan penting bagi masyarakat Benua Etam itu adalah Gubernur Kaltim Isran Noor.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Mahasiswa Desak Presiden Stabilkan Harga Minyak Goreng

Pasalnya, di detik-detik terakhir jelang Presiden Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota baru, Gubernur Isran tenyata diam-diam bertemu mantan wali kota Solo itu, secara empat mata di Istana Negara.

Isran mengatakan, Presiden Jokowi sebenarnya sudah memilih Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai lokasi IKN.

BACA JUGA: Maaf, Tampaknya Peluang Orang Kaltim Jadi Pejabat Otorita IKN Sangat Tipis

Dalam pertemuan tersebut Isran berhasil meyakinkan Presiden Jokowi agar tidak jadi memilih Kalteng.

Sejumlah strategi sudah disusun Isran Noor agar bisa membelokkan pilihan Jokowi.

Isran sudah menyiapkan strategi agar Jokowi memilih ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara, Kaltim, sebagai lokasi ibu kota negara yang baru.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Isran saat menghadiri rapat senat yang digelar di Ruang Aji Putri Karang Melenu Universitas Balikpapan (Uniba), pada Kamis (24/3) lalu.

Mantan Bupati Kutim itu membeberkan perjuangannya agar Kaltim bisa terpilih menjadi IKN.

"Jadi bukan ujug-ujug ditetapkan, tetapi diraih dengan sebuah perjuangan dan upaya strategi," ungkap Gubernur Isran.

Isran Noor mengaku sampai harus menyusun strategi merayu agar Presiden Jokowimemindahkan IKN ke Kaltim.

Jokowi sebenarnya sudah memilih dan sempat akan mengumumkan Kalimantan Tengah sebagai IKN yang baru.

"Karena secara skor Kalteng tertinggi," imbuhnya.

Sebelum keputusan itu diumumkan, Isran buru-buru bertemu empat mata dengan Jokowi di Istana Negara.

Saat itu dia memberanikan diri agar Presiden mau memilih Kaltim sebagai IKN baru.

Hal-hal yang disampaikan saat itu, terkait kontribusi besar Kaltim untuk Indonesia. Dia menerangkan bahwa Kaltim menjadi penghasil minyak dan gas sejak Indonesia merdeka.

Era tahun 70-an Kaltim menjadi penghasil kayu terbaik di Indonesia. Kaltim juga memiliki peran penting menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara melalui tambang batu bara sejak era 90-an.

Meski memliki peran penting sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara. Namun, Kaltim selalu tertinggal dalam hal pembangunan.

"Namun, Kaltim tidak pernah macam-macam. Apalagi berniat mau merdeka. Kalau kecewa kami tetap menuntut secara konstitusional," kata Isran Noor.

Presiden Jokowi akhirnya memilih Bumi Mulawarman sebagai lokasi IKN Nusantara.

"Semua saya sampaikan, beliau hanya diam dan mendengarkan. Madura yang penghasil garam saja, pernah mau merdeka. Beliau tertawa," sambungnya. (mcr14/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersenyum, Gubernur Isran Noor Buka Fakta IKN dan Jokowi


Redaktur : Soetomo
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler