JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Heru Lelono membantah keterlibatan lingkaran istana dalam dugaan mark up pembelian pesawat MA-60 untuk maskapai Merpati AirlineBeredarnya pemberitaan yang mengaitkan keterlibatan staf khusus SBY dengan pembelian MA-60 dinilai sangat mengganggu.
"Hampir pasti tidak ada garis sedikit pun seorang staf khusus Presiden untuk bisa memiliki otoritas pengambilan keputusan," kata Heru pada wartawan di Jakarta, Selasa (10/5).
Heru menegaskan, dirinya sejak menjadi staf khusus tahun 2004 tidak mengenal staf khusus Presiden dengan inisial JW yang disebut media terkait dugaan mark-up pembelian armada pesawat
BACA JUGA: Pemerintah Pilih Tunggu Hasil KNKT
Kalaupun benar, dipastikan Presiden SBY akan mengambil tindakan tegas."Karena sejak awal 2004, Presiden SBY dengan tegas tidak mengijinkan stafsusnya ikut apalagi intervensi kebijakan di Kementrian atau BUMN
Heru pun berharap pemberitaan mengenai kecelakaan pesawat Merpati tidak berdampak pada keluarnya dugaan-dugaan yang mengarah pada fitnah.
Hal senada juga disampaikan Menteri Koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa
BACA JUGA: SBY dan Megawati Akan Gantian Berpidato di Satu Podium
Ketua Umum PAN ini meminta semua pihak tidak banyak berspekulasi mengenai pembelian pesawat dengan kecelakaan yang dialami salah satu pesawat Merpati MA-60 yang jatuh di Teluk kaimana Papua pada Sabtu (7/5) lalu."Apa hasilnya kita tunggu saja dulu dari penyelidikan, baru kita bisa bersikap
BACA JUGA: Kapolri : Kelompok Teroris Cirebon Punya Rencana Besar
Tunggu kajian dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," kata Hatta.(afz/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Nunun Disebut Sebagai Simpatisan PDIP
Redaktur : Tim Redaksi