JAKARTA---Penyidikan intensif Densus 88 Mabes Polri dan Polda Jawa Barat menyimpulkan aksi bom bunuh diri M Syarif direncanakan dengan baikMotif Syarif juga bukan aksi individual melainkan terorganisir
BACA JUGA: Nunun Disebut Sebagai Simpatisan PDIP
Kapolri Jenderal Timur Pradopo menjelaskan, dari hasil penyidikan tersangka lain yang ditangkap, Polri menemukan fakta-fakta penting
BACA JUGA: Baasyir Dituntut Hukuman Seumur Hidup
"Kapolda Jawa Barat diserahterimakan dari Irjen Pol Suparni Parto kepada Brigjen Pol Putut Eko Bayuseno
BACA JUGA: Hari Ini Tim Kejagung Bergerak ke Daerah
Eko Hadi Sutedjo.Menurut Kapolri, perburuan terhadap para tersangka belum selesai"Memang ada fakta-fakta, ada rencana kelompok ini, masih kita dalami," kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu
Jenderal yang memelihara kumis sejak lulus Akpol (1978) ini meminta masyarakat membantu kepolisian menutup ruang gerak para teroris"Saya kira pencegahan dari warga penting agar tidak ada satupun wilyah yang tidak terdeteksi," katanya.
Syarif adalah bomber Cirebon yang menyerang masjid Mapolresta Cirebon pada 14 April laluSyarif berhasil melukai 32 orangDia sendiri tewas dengan perut terburai dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta TimurSecara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, penyidik sedang mendalami hubungan kelompok ini dengan kelompok Klaten"Ada dua DPO yang saling terkait," katanya kemarin
Kelompok Klaten dipimpin oleh Ahmad Setyo yang sudah tertangkapBeberapa anggota kelompok yang meneror beberapa masjid di wilayah Klaten dan Jogjakarta ini adalah pelajarSebagian sudah disidangkan di PN KlatenMenurut Boy, dua DPO dari kelompok Klaten adalah orang yang diduga menjadi instruktur pembuatan bom kelompok Cirebon"Masih kita kejar dengan keterangan dari tersangka yang sudah ditangkap," katanya
Sebelumnya, Densus 88 sudah menangkap tiga orang yang memberikan senjata api untuk kelompok CirebonPertama yang ditangkap polisi adalah Zulkifli Lubis di Boyolali, Jawa Tengah Sabtu (7/5) pukul 19.00Menurut Boy, JH ditangkap terkait penjualan senjata api jenis FNDi pasaran, senjata api jenis pistol tersebut dijual sekitar Rp 10 juta.
Hampir bersamaan, polisi juga menangkap tersangka FD di Jalan Raya Raden Saleh Studio Alam DepokFD ditangkap juga terkait penjualan senjata api jenis FN kepada kelompok Syarif.
Masih di kawasan Depok, Polisi juga menangkap tersangka E alias BaimIa ditangkap di Kelurahan Mekar Jaya RT 06 RW 22Baim ditangkap karena diduga terkait dengan penjualan amunisi berbagai senjata apiSaat menggeledah kediaman Baim, polisi menemukan 344 butir amunisi senjata jenis AK 47 dan SS1, delapan magazine AK 47Polisi masih mendalami apakah ZL ini apakah masuk dalam jaringan Syarif atau bukanSebab, muncul dugaan para penjual senjata api illegal itu selain menjual ke kelompok Syarif juga menjual ke pembeli umum.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Wako Siantar Disidang di Medan
Redaktur : Tim Redaksi