JAKARTA — Pemberitaan Al Jazeera pada 22 Maret lalu yang mengungkap adanya rencana aksi kudeta oleh Dewan Revolusi Islam terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata sudah diketahui IstanaPresiden SBY sendiri sudah tahu tentang isu itu.
Namun intelijen melaporkan, tidak ada sesuatu yang membahayakan negara terkait masalah ini
BACA JUGA: SBY Gerah SMS Radiasi Beredar
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan bahwa Presiden SBY sudah berkomunikasi dengan Menkopolhukam Djoko Suyanto dan menteri-menteri terkait lainnya perihal isu yang diangkat Al Jazeera ini."Pak Menkopolhukam menjelaskan, memang ada indikasi yang terdeteksi kira-kira 10 hari sebelumnya, namun belum jelas disebut Dewan Revolusi Islam
Istana pun menilai isu ini bukanlah sesuatu yang serius untuk ditindaklanjuti
BACA JUGA: 26 April, Ibas Lamar Aliya
Sebab, semua laporan menunjukkan bahwa ancaman itu hanya isu saja."Pemerintah tidak akan menangapi isu tersebut
Mengenai keluarnya pemberitaan Al Jazeera maupun sumber informasinya, Julian enggan untuk berspekulasi
BACA JUGA: Pendaftar Hakim Agung Bisa Lengkapi Berkas dalam Seminggu
"Aljazeera ini tidak bertanggungjawab menurutkan beritaJadi kalau mau tanya sumber, mungkin bisa ditanyakan saja pada Al Jazeera, biar tahu bagaimana mereka bekerja dengan berita sepihak begitu," kata Julian.Sementara jika dikait-kaitkan rencana kudeta akibat kurang tegasnya pemerintah, salah satunya keputusan terhadap kelompok Ahmadiyah, Julian mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah sudah mengambil kebijakan yang terbaik"Sudah ada penegasan dalam SKB 3 menteriKalau itu benar-benar diimplementasikan dan jadi rujukan, hampir dipastikan tidak akan terjadi gesekan dan benturan," kata Julian.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, Tim RB-TQA Tentukan Kriteria Penilaian Reformasi
Redaktur : Tim Redaksi