JAKARTA—Rencana pemberian gelar Raja Batak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang respon aksi penolakan lewat demontrasi Minggu (16/1), ditanggapi Istana sebagai miscommunication.
Kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/1), Juru bicara Kepresidenan Julian Adrin Pasha mengatakan bahwa tidak ada agenda pemberian gelar Raja Batak kepada Presiden SBYNamun Julian tidak membantah, bila Presiden SBY akan menerima sebuah gelar penghargaan dari salah satu suku di Sumatera Utara.
‘’Ada misleading, ini bukan penghargaan Raja Batak
BACA JUGA: Bukan untuk Bahas 18 Kebohongan
Terus terang, kami saja belum ada perincian acara tetapi terus bergulir wacana pemberian gelar adat oleh suku setempatJulian mengatakan, pemberian gelar adat lumrah diberikan pada setiap kunjungan Presiden, meskipun Presiden SBY sendiri tidak pernah memintanya
BACA JUGA: BB Janji Hapus Pornografi Akhir Januari
Biasanya masyarakat setempat memberikan penghargaan sebagai wujud penghormatan mereka terhadap Presiden yang sudah datang ke daerah mereka.‘’Inikan seperti halnya Presiden saat kunjungan-kunjungan ke suatu wilayah
Atas aksi demonstrasi penolakan yang terjadi Minggu, Julian memastikan agenda Presiden SBY untuk berkunjung ke Sumatera Utara pada Selasa (18/1) tidak akan terganggu
BACA JUGA: SBY: Kejar Aset Century di Luar Negeri
Karena kedatangan Presiden SBY sudah dijadwalkan dari semula.‘’Memang sudah diagendakanKedatangan Presiden kesana juga untuk meresmikan infrastruktur listrik PLN dan kunjungan budaya,’’ kata Julian.
Sebelumnya, selaku tuan rumah grand opening Museum Batak yang akan dihadiri langsung oleh Presiden SBY, kepada wartawan TB Silalahi menegaskan bahwa tidak ada agenda acara untuk memberikan gelar Raja Batak saat kehadiran Presiden SBY pada Selasa, 18 Januari 2010.
‘’SBY tidak diberi gelar Raja BatakYang memberi gelar kehormatan adalah Mandailing dan itu bukan gelar Raja Batak tapi diberi gelar Patuan Sorimulia Raja, suatu gelar kehormatan,’’ kata TB Silalahi dalam releasenya kepada wartawan di Jakarta.
TB Silalahi mengatakan, gelar itu biasanya diberikan kepada salah satu tokoh yang dihormatiGelar tersebut merupakan gelar tertinggi adat Batak AngkolaKalau di Indonesiakan merupakan singkatan dari Paduka Tuan.
‘’Batak Toba tidak punya tradisi memberi gelarJadi kalau anda orang Batak Toba protes itu salah alamatKeputusan itu dari Lembaga Adat AngkolaSedangkan Ibu Ani akan diberikan gelar Naduma Harungguan Hasayangan dari adat angkola,’’ kata TB Silalahi.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Negara Minta Pertukaran Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi