JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal pembajakan dan penyanderaan 20 WNI awak kapal MV Sinar Kudus di perairan SomaliaSBY tak mau pemerintah dianggap seolah tak bertindak menyelamatkan 20 WNI awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia.
"Begitu kita mendengar ada kejadian pembajakan kapal kita di lepas pantai Somalia, saat itu pula kita telah bekerja," tandas SBY saat membuka rapat kabinet paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/4)
BACA JUGA: Wako Tomohon Yakin Bakal Diputus Bebas
Sampai saat ini, penyanderaan itu sudah memasuki hari ke-29
BACA JUGA: BNN Bidik Lima Kalapas
Hanya saja demi keselamatan WNI yang disandera, tidak semua opsi bisa diungkapkan kepada publik.SBY mengatakan, dalam UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, pada pasal 17 diatur mengenai informasi yang tidak bisa dibuka untuk publik khususnya terkait operasi ketahanan, keamanan, operasi penegakan hukum dan operasi menghadapi kejahatan internasional
BACA JUGA: Pengacara Cicit Soeharto Minta Petunjuk BNN
"Banyak kejadian karena terbukanya informasi ke masyarakat, operasi khusus itu gagal dilaksanakan," kata SBY.Selain kapal MV Sinar Kudus, lanjut SBY, perompak Somalia juga membajak sekitar 27 kapal dari berbagai negara lainBahkan tercatat sejak Maret 2010 hingga April 2011, ada sekitar 41 kapal yang dibajak dan awaknya disandera.
Dari 27 kapal kapal yang masih dikuasai pembajak, terdapat 583 awak kapal yang berasal dari 16 negaraTermasuk di dalamnya adalah 20 WNI awak MV Sinar Kudus
Pemerintah pun menempatkan keselamatan 20 WNI ini sebagai prioritas utama"Berilah kesempatan kepada jajaran pemerintah dan lembaga yang mengemban tugas ini agar bisa berhasilApakah negosiasi atau upaya lainnya, pemerintah tengah pertimbangkan," tegas SBY.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tilep Uang Negara, Wako Tomohon Dituntut 13 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi