"Reshuffle kabinet bisa saja terjadi, karena itu hak prerogatif Presiden," tegas Julian kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/4).
Julian mengatakan, meski sudah ada draft koalisi, namun tidak serta-merta hal tersebut berkaitan dengan kinerja kabinet menurut Presiden
BACA JUGA: Ungkap Jaringan Syarif, Polisi Periksa 30 Saksi
Meskipun juga, sebagian besar dari anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II merupakan presentasi dari parpol (peserta koalisi)."Namun tidak benar juga, jika dimaknai (bahwa) penataan format kesepakatan koalisi akan berbuah pada reshuffle
Perihal reshuffle kabinet sendiri, kembali santer terdengar, khususnya di lingkungan Istana belakangan
BACA JUGA: Sengketa TPI, KY Tak Akan Intervensi Putusan Hakim
Beberapa nama menteri KIB II pun disebut akan diganti dengan wajah-wajah baruNamun, saat pemberitaan reshuffle kabinet demikian santer di berbagai media massa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri justru meminta media menghentikan pemberitaan terkait perombakan KIB II
BACA JUGA: Istana Jamin Tak Intervensi Kasus Antasari
Menurutnya, reshuffle kabinet akan dilakukan jika diperlukanSelain itu, SBY juga meminta agar masyarakat tetap sabar, dan tidak mengembangkan isu pergantian kabinet dengan persepsinya sendiri."Saya akan lakukan reshuffle, mana kala itu diperlukanTidak perlu dipaksa-paksa harus minggu ini, atau harus minggu depanSemua itu ada tujuan, ada alasan, dan ada aturan, mana kala reshuffle harus saya lakukan," ungkap SBY pula(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Tim Pembunuhan Rahasia
Redaktur : Tim Redaksi