jpnn.com - JAKARTA - Proses pemulangan jenazah Istri Duta Besar (Dubes RI) untuk Pakistan Heri Listyawati semakin dekat. Hal tersebut setelah pihak pemerintah Pakistan telah merampungkan proses pencocokan DNA istri dari Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad. Jika tak ada aral melintang, almarhumah dosen Hukum Agraria Universitas Gajah Mada, Jogjakarta itu bisa tiba pagi ini (14/5).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, proses pemulangan jenazah Lilis, sapaan akrab Heri Listyawati, memakan sedikit waktu. Hal tersebut karena proses identifikasi yang dilakukan sampai pencocokan dna pada korban meninggal yang ada. Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah kesalahan pengiriman jasad.
BACA JUGA: Bareskrim Geledah PT Adhi Karya
Istri Duta Besar (Dubes RI) untuk Pakistan Heri Listyawati
BACA JUGA: KPK: Pola Pemeriksaan Terbalik Membahayakan Penegakan Hukum
"Yang perlu dipahami, ada dua korban meninggal dengan dua jenis gender yang sama. Keduanya juga datang dalam rumpun yang dekat yakni Indonesia dan Malaysia. Karena itu, pihak pemerintah ekstra berhati-hati dalam memastikan identitas mereka. Ini yang memakan waktu," ungkapnya di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Utara, kemarin (13/5).
Dari informasi yang diterima, pria yang biasa disapa Tata itu mengaku bahwa proses identifikasi seharusnya selesai pukul 14.00 waktu lokal Pakistan. Jika sudah selesai, dia beharap jenazah Lilis bisa segera dipulangkan secepatnya.
"Kalau bisa pulang malam ini (13/5), besok pagi (14/5) bakal tiba di Indonesia," imbuhnya.
Namun, dia mengaku belum mendapatkan informasi detil soal pemulangan. Rencananya, jasad Lilis bakal dipulangkan bersamaan dengan almarhumah istri dubes Malaysia untuk Pakistan Datin Habibah Mahmud. Menteri Pendidikan Pakistan Ahsan Iqbal bakal mengawal keduanya.
"Saya belum dapat informasi apakah ke Malaysia dulu atau langsung ke Indonesia. Yang jelas kami sudah tegaskan permintaan agar jenazah secepatnya dipulangkan," terangnya.
Berbeda dengan sang istri, Burhan sudah dipindahkan ke Singapura pada 12 Mei pukul 11.00 waktu setempat. Disana, dia langsung ditempatkan, saat ini diakui sudah berada Singapore General Hospital yang punya fasilitas lebih baik. "Ini sekaligus mendekatkan dia dengan keluarganya. Jadi, kerabat bisa berada di samping," terangnya.
Tata menambahkan, mantan deputi luar negeri Badan Intelejen Nasional (BIN) itu dijadwalkan menjalani operasi pemulihan luka bakar pertama kemarin (13/5). "Ibu Menlu (Retno Marsudi, red) secara langsung menjenguk pak Dubes pada 12 Mei di Singapura atas perintah presiden. Dia berbicara langsung dengan tim dokter soal rencana pemulihan," terangnya. (bil)
BACA JUGA: Penyebar Isu yang Rugikan Negara Bisa Dipidana
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Perlawanan Terpidana Mati asal Perancis Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi