JAKARTA - Tampaknya, posisi sebagai pihak yang teraniaya begitu disukai kubu Susilo Bambang Yudhoyono-BoedionoTim Kampanye Nasional (Timkamnas) pasangan capres SBY-Boediyono, Ramadhan Pohan mengatakan, dari berbagai diskusi yang dilakukan dengan kalangan rakyat bawah, mereka bingung dengan cara-cara yang ditempuh dalam berkampanye pilpres 2009 ini
BACA JUGA: Debat Capres Harus Didanai APBN
Pohan mengaku telah berdiskusi dengan petani, pengrajin, para guru honorer, nelayan, dan kelompok masyarakat dan agama serta tokoh-tokoh masyarakat dan juga wong cilik."Terutama berbagai kampanye negatif yang ditujukan terhadap pasangan capres SBY-Boediono dan menyeret-nyeret Herawati selaku istri Boediono yang pada akhirnya hanya menghasilkan rasa simpati, kasihan dan makin suka dengan SBY-Boediono," kata Ramadhan Pohan di Jakarta, Rabu (1/7).
Katanya, kampanye negatif yang menjurus ke arah fitnah dan menebar benci akhirnya menjadi kontradiktif karena rakyat memang tidak menyukainya
Pohan menjelaskan hal itu setelah dirinya melakukan perjalanan ulang ke daerah pemilihannya selaku Anggota DPR terpilih dari dapil VII Jawa Timur
BACA JUGA: KPU Anggap Iklan Debat Capres Tak Masalah
Dapil ini mencakup Pacitan, Magetan, Ngawi, Trenggalek dan PonorogoBACA JUGA: Jadwal Kampanye Habis, Prabowo Datangi Istighotsah
Tapi dibalik semua kebingungan itu, ada satu sikap optimis yang diperlihat rakyat di sana, yakni pilpres akan berjalan tepat waktu dan aman serta presidennya tetap SBY," katanya.Dikatakan, rakyat mengakui engan komitmen SBY terhadap good governance dan penegakkan hukum"Terlepas dari hasil survei, ternyata rakyat puas dan percaya SBY," tegasnyaKurun waktu lima tahun belakangan, kata Pohan, ternyata SBY secara signifikan mampu meyakinkan rakyat dan dunia internasionalSementara pasangan capres lainnya, secara relatif memang belum punya kapasitas dipercaya rakyat dan dunia internasional(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 27 Ribu Napi Terancam Tak Bisa Nyontreng
Redaktur : Tim Redaksi