BACA JUGA: 111 Nelayan Indonesia Dibebaskan
Seperti di Haiti belakangan misalnya, di mana isu keamanan mulai terasa cukup mengganggu, bahkan sampai memaksa sejumlah dokter yang seharusnya bekerja membantu para korban di rumah sakit setempat, harus meninggalkan posnya.Sebagaimana diberitakan situs CNN, Sabtu (16/1) sore WIB, sejumlah besar korban yang cedera cukup parah hanya bisa terdiam menyaksikan para dokter dan perawat menghilang dari salah sebuah rumah sakit darurat, Jumat (15/1) malam waktu setempat
"Pihak perwakilan PBB tersebut mempersilakan para personil medis untuk kembali Sabtu pagi (waktu setempat)," ungkap Dr Sanjay Gupta, kepada CNN.
Gupta sendiri merupakan satu-satunya dokter yang tersisa di lokasi itu, pada Jumat (15/1) malam
BACA JUGA: Kontes Gay Perdana di Cina
Dia bertahan di sana bersama sebanyak 25 orang korban gempa, yang sebagian besar di antaranya berada dalam kondisi kritisBACA JUGA: Ditemukan Narkoba di Hanggar NASA
Menurutnya, sedikit saja yang bisa ia lakukan dalam kondisi begitu.Sejauh ini, masih menurut Gupta, ia berusaha terus memonitor keadaan dan tanda-tanda vital para pasien, membagi-bagikan obat penahan rasa sakit, serta melanjutkan infusIa juga sempat menstabilkan kondisi tiga pasien baru yang kritis"Saya tidak pernah berada dalam situasi seperti iniIni jelas-jelas tak mungkin (berhasil)," katanya pula.
Dengan kondisi yang masih acak-acakan di berbagai kawasan di ibukota Haiti maupun daerah sekitarnya saat ini, bahkan ambulans pun kerap bingung mau ke mana membawa korban yang diselamatkannyaSementara di lokasi tugasnya, Gupta sendiri mengkhawatirkan bahwa sebagian dari pasien yang ada mungkin tak bisa selamat lagi(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Tak Keder Diancam Google
Redaktur : Tim Redaksi